Meski demikian, dirinya bukan mendapatkan emas dari cabang sepak bola bersama Timnas U23 Indonesia melaikan lewat cabang bela diri muaythai.
Keberhasilan Uchida bersama rekannya, Lorens Walun, diperoleh lewat nomor muaythai boran, Rabu (4/12/2019).
Dalam perlombaan yang digelar di Subic Exhebition and Convention Center, Subic tersebut, kedua atlet itu mendapatkan medali perunggu.
Dilansir Bolasport dari situs resmi Persija Jakarta, Uchida mengaku bersyukur bisa mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.
Dia juga berharap pada masa mendatang bisa membawa harum nama Indonesia lagi terutama melalui cabang olahraga sepak bola.
“Alhamdulliah semua karena Allah SWT. Semoga suatu saat bisa kembali mungkin dalam cabang olahraga berbeda dan mendapat medali emas,” ujar Uchida.
Sebagai informasi, Uchida memang tergolong sebagai atlet yang serbabisa.
Sebelum menjadi pesepak bola, Uchida pernah menekuni wushu pada umur delapan tahun.
Dia meraih perunggu dalam salah satu nomor seni saat Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2010 di Beijing, China.
Sementara itu, olahraga muaythai sudah ditekuni mantan pemain timnas U-16 itu sejak 2015.
“Sebenarnya saya jadi atlet muaythai sejak 2015. Namun semenjak punya kontrak profesional sama Persija, saya lebih fokus ke sepak bola,” tutur Uchida menambahkan.
Uchida pun mengaku tidak kesulitan mengikuti berbagai macam cabang olahraga yang berbeda karena diakuinya masing-masing olahraga memiliki kesamaan.
Anak mantan atlet karate nasional, Sudirman Kadir Nur, itu menyatakan bahwa baik wushu, muaythai, maupun sepak bola memiliki kesamaan sebagai cabang olahraga yang sangat mengandalkan fisik.
"Jadi dua olahraga ini punya keterikatan dan sangat menunjang saya dalam menekuni keduanya,” kata Uchida mengakhiri. (Hugo Hardianto Wijaya)
https://bola.kompas.com/read/2019/12/05/16000068/kapten-persija-u-16-sukses-raih-perunggu-sea-games-2019