JAKARTA, KOMPAS.com - Berkecimpung sekitar 10 tahun dalam lomba lari 5K, 10K, half marathon, hingga maraton di jalan-jalan raya Jakarta, Bank Mandiri akhirnya memilih "hengkang".
"Jalan-jalan raya di Jakarta sudah tidak bisa disterilkan untuk kegiatan lari atau maraton," kata Sekretaris Korporasi Bank Mandiri Rohan Hafas pada konferensi pers Jumat (29/11/2019), di Jakarta, jelang perhelatan Mandiri Nusa Dua International Run 2019 pada Minggu (15/12/2019).
Bank Mandiri, pada 2009, kali pertama menjadi sponsor kegiatan Jakarta Marathon.
"Setelah meninggalkan Jakarta, kami kini punya empat kegiatan lari di daerah," tutur Rohan yang dalam kesempatan itu didampingi oleh CEO Mesa Race Reza Pusponegoro, Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Enkky Sasono Anas Wijaya, dan Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan.
Secara rinci, Rohan menyebut Banyuwangi Marathon, Prambanan Marathon, Bali Nusa Dua, dan Bintan Marathon sebagai tempat bank pelat merah itu menancapkan eksistensi di olahraga lari.
"Mendatang, kami mencoba megadakan olahraga lari di Mandalika dan Labuan Bajo," imvbuh Rohan sembari menyebut bahwa lokasi-lokasi lomba lari yang menjadi perhatian Bank Mandiri, erat kaitannya dengan pengembangan pariwisata Tanah Air.
5K dan 10K
Sementara itu, Reza Pusponegoro mengatakan perhelatan Mandiri Nusa Dua International Run 2019 dimulai pada mulai pukul 05.00 Wita.
Kegiatan lari tersebut terbagi menjadi dua jarak tempuh.
Pertama adalah 5 kilometer atau 5K.
"Yang kedua adalah jarak 10K," tutur Reza.
Dari total panjang Jalan Tol Bali Mandara 12,7 kilometer, sebanyak 6 kilometer akan menjadi lintasan lari.
"Lintasannya flat (rata)," kata Reza.
Hingga berita ini diunggah, tercatat separuh dari target 2.000 peserta sudah mendaftarkan diri dan menyatakan siap mengikuti kegiatan ini.
Sementara, Rohan Hafas mengatakan bahwa biaya pendaftaran per peserta untuk 10K besarnya Rp 375.000.
Sementara, biaya pendaftaran per peserta untuk 5K, banderolnya Rp 275.000.
Sensasi
Lebih lanjut, Reza mengatakan bahwa mayoritas lokasi lari memang berada di jalan tol Bali Mandara.
"Sejak pukul 02.00 (Wita) dinihari, kami sudah menutup jalan tol untuk kegiatan lari ini," terang Enkky.
Lantaran steril dari kendaraan bermotor, khususnya mobil, jalan tol tersebut menjadi lengang.
"Pelari bisa fokus pada berlari, enggak usah memikirkan nanti ada kendaraan selama dia berlari," kata Reza lagi.
Lomba yang dimulai sejak pukul 05.00 Wita terbilang terbantu oleh udara yang masih segar.
"Matahari belum tinggi, maka hawa belum panas," ujar Reza pula.
Lantas, bagaimana cara pelari menikmati sensasi suasana seperti yang dikatakan Reza?
"Ikuti saja ritme bodi Anda saat berlari," ujar Reza.
"Jangan terlalu nge-gas larinya, dibawa enjoy saja," imbuhnya.
Dengan dibawa enjoy, pelari, lanjut Reza, bisa menikmati berlari dengan cara santai atau "santuy" menurut bahasa kekinian.
Pemula
Lebih lanjut, Reza juga berpesan kepada pelari pemula.
"Saya sarankan, pelari pemula bisa menerapkan trik lari-jalan, lari-jalan, lari-jalan," katanya.
"Lebih baik tidak memaksa diri berlari," lanjut Reza.
"Intinya, tetap santai," ucap Reza.
Reza menambahkan, pihaknya tetap mematuhi peraturan tentang keamanan dan kenyamanan bagi para pelari.
Salah satunya, tersedianya perhentian bagi para pelari untuk minum atau water station (WS).
WS kata Reza ada di titik kilometer (KM) 2,5, KM 5, dan KM 7,5.
Pada setiap WS itu disediakan minuman air mineral dan air isotonik.
Sementara, saat putaran arah berlari, disediakan buah-buahan yang bisa disantap pelari sebagai makanan penyegar.
Jalan tol akan kembali dibuka untuk kendaraan bermotor pada seitar pukul 08.00 Wita.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/29/15592458/alasan-bank-mandiri-hengkang-dari-jalan-raya-jakarta