Kalah di Fuzhou China Open, Pola Main Greysia/Apriyani Terbaca Lawan

Greysia Polii/Apriani Rahayu kalah straight game 19-21, 16-21 dari pasangan Malaysia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean.

Kekalahan tersebut tentunya tidak sesuai harapan Greysia/Apriyani maupun tim pelatih.

Sebelumnya, penampilan Greysia/Apriyani memang menurun pada beberapa turnamen terakhir.

Asisten pelatih ganda putri PBSI, Chafidz Yusuf, mengatakan bahwa target pasangan ganda putri andalan Indonesia tersebut yakni masuk perempat final.

"Memang hasil di sini tidak seperti yang kami harapkan. Kalau melihat undian kan seharusnya minimal bisa ke perempat final," ucap Chafidz dikutip Kompas.com dari Badminton Indonesia.

Chafidz juga melanjutkan bahwa salah satu faktor dari kekalahan Greysia/Apriyani yakni pola permainan pasangan tersebut yang sudah dibaca oleh lawan.

"Kalau secara teknik, pola main Greysia/Apriyani lebih mudah dibaca lawan," ucapnya.

Secara nonteknik, rasa percaya diri yang kurang karena cedera bahu yang dialami Greysia Polii disebut sebagai faktor lain penyebab permainan mereka tidak maksimal.

"Secara nonteknik, ada sedikit rasa yakin yang berkurang karena Greysia mengalami cedera di bahu kanan," kara asisten pelatih ganda putri tersebut.

"Jadi tidak bisa maksimal dalam menjalankan pola main menyerang yang sudah kami siapkan," tuturnya.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengawali tahun 2019 dengan baik.

Ganda putri Indonesia peringkat 8 dunia tersebut lolos ke babak final Malaysia Master 2019 walau kalah rubber game dari pasangan Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Setelah hanya sampai babak perempat final dan semifinal, akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi juara di India Open 2019.

Saat itu, Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan Malaysia yang menjadi lawannya di babak pertama Fuzhou China Open 2019.

Namun, setelah China Open 2019, Greysia/Apriyani menurun dan sering terhenti di babak kedua.