Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemberontakan di Napoli, Fans Kejar Insigne dan Ancelotti Terancam

KOMPAS.com - Para fans Napoli bereaksi setelah para personel tim kesayangan mereka memberontak terhadap perintah Presiden klub, Aurelio De Laurentiis (ADL), untuk mengadakan sebuah training camp dadakan pada medio pekan ini.

Para pemain Napoli menolak perintah sang Presiden untuk mengadakan ritiro (retreat atau training camp) setelah klub kalah 1-2 kontra Roma di Liga Italia pada akhir pekan kemarin.

Hasil tersebut membuat Napoli terjerembab ke peringkat ketujuh di klasemen Serie A.

De Laurentiis mengatakan ritiro tersebut merupakan cara agar tim mengenal satu sama lain dan bukan hukuman.

Pelatih Carlo Ancelotti tak setuju dengan perintah De Laurentiis akan tetapi ia menghormati keputusan De Laurentiis.

Para pemain Napoli seharusnya langsung naik bus menuju pusat pelatihan setelah laga Liga Champions kontra RB Salzburg pada Selasa (6/11/2019). 

Akan tetapi, menurut laporan beberapa media asal Italia, kapten Lorenzo Insigne dengan dukungan seluruh pemain menolak pergi.

Mereka pulang ke rumah dengan mobil masing-masing sementara Ancelotti pergi ke lokasi training camp.

Mereka bahkan melakoni latihan di Castel Volturno seperti biasa pada Rabu pagi sebelum pergi tak lama kemudian.

"Saya belum pernah lihat hal seperti ini," ujar jurnalis senior Giancarlo Padovan di Radio Punto Nuovo.

"Saya percaya training camp itu kurang bermanfaat tetapi para pemain harus patuh jika diperintah oleh klub. Mereka semua karyawan yang dibayar," tuturnya lagi.

Menurut Padovan, sikap Ancelotti juga mendorong pemainnya untuk memberontak.

"Sang pelatih ambigu. Ia tak setuju dengan ritiro tersebut tetapi menghormatinya. Para pemain mungkin merasa dapat legitimasi oleh perkataan Ancelotti. Namun, mereka juga tak dikirim ke sebuah goa, ini hotel bukan penjara," kata Padovan.

Para fans tampak setuju dengan pendapat ini. Pada Kamis pagi, beberapa suporter dari Curva A mengibarkan banner yang bertuliskan "Kalian telah mengambil jalan yang salah.. Hormati mereka yang cinta seragam ini dan membayar kalian!" di lokasi-lokasi penting kontra Naples, termasuk Stadion San Paolo.

"Kalian para pemain bayaran", "Kami adalah Naples", "Respect!" adalah sebagian spanduk yang terpampang jelang sesi latihan terbuka tim di Stadion San Paulo di hadapan para pemilik tiket musiman.

Kapten Lorenzo Insigne dan penyerang klub, Jose Callejon, menjadi target bagi sekitar 500 ultras yang hadir (dari total tiket tersedia 13 ribu kursi).

"Pergi!", "Lepas ban kapten Anda!" merupakan beberapa kata-kata yang terlontar dari mulut para fans seperti laporan Calcio Mercato.

Mendengar ini, sumber sama mengatakan para pemain Napoli tak melakukan kontak sama sekali dengan para fans yang hadir. Bahkan, mereka tak memberi sambutan dan langsung latihan.

Berkat pemberontakan tersebut, Corriere dello Sport mengatakan De Laurentiis akan memberikan denda 5-25 persen dari gaji para pemain.

Angka terbesar merupakan hasil dari perjanjian kolektif antara manajemen dan para pemain.

Pemberontakan ini juga membawa sorotan besar ke pelatih Carlo Ancelotti.

"Pernyataan Ancelotti menjadi pembenaran bagi para pemain. Ia pelatih top tetapi seharusnya Ancelotti bisa memahami situasi lebih baik," tutur jurnalis Marco Bellinazzo.

Sementara, kolumnis Tuttomercatoweb, Enzo Bucchioni, mengatakan kalau De Laurentiis akan melakukan cuci gudang pada dua jendela transfer berikut.

"ADL telah beberapa kali murka dengan Ancelotti tetapi ia terjebak karena sang pelatih masih terikat dengan kontrak yang lukratif. Alhasil, ia bisa jadi menjual pemain seperti Dries Mertens dan Jose Callejon pada Januari sementara Lorenzo Insigne serta Kalidou Koulibaly bisa menjadi bintang di bursa musim panas," tulis Bucchioni.

"Uang yang diterima akan membiayai renovasi tim ini."

https://bola.kompas.com/read/2019/11/08/21000008/pemberontakan-di-napoli-fans-kejar-insigne-dan-ancelotti-terancam

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke