Menurut Aji, kondisi stadion GBT Surabaya sudah mulai membaik, termasuk masalah bau sampah yang sempat viral.
Sebagai pengingat, GBT membara seusai Bajul Ijo ditumbangkan PSS Sleman dengan skor 3-2.
Bonekmania yang kecewa merangsek menuju lapangan. Mereka turun sebagai bentuk protes kepada manajemen.
Situasi semakin tidak kondusif setelah Bonek membakar papan iklan di sejumlah titik stadion.
Selain masalah tersebut, pernyataan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa terkait bau sampah tidak kalah mengundang perhatian.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu merasa terusik dengan bau yang timbul dari TPA Benowo yang berada di sekitar GBT.
Namun, enam hari setelah insiden kerusuhan, Aji Santoso merasa ada perubahan yang cukup mencolok, terutama terkait bau sampah.
“Kalau lapangan sangat bagus, sedikit-sedikit ada bau sampahlah, tapi tidak terlalu. Pertama kali saya datang ke sini baunya sangat menyengat. Kalau ini tadi ada bau tapi hanya semilir,” katanya.
“Tapi tidak mengganggu. Kalau sudah di dalam tidak bau, kalau di luar masih bau,” kata dia,
Perubahan yang Aji lihat membuatnya yakin bahwa usulan perubahan venue Piala Dunia U-20 tak perlu dilakukan.
Pasalnya, ia menilai Stadion GBT sangat layak untuk menjadi panggung talenta-talenta terbaik di dunia.
“Saya sekarang sebagai warga Surabaya, mari kita sama-sama menjaga stadion kebanggan warga Surabaya ini,” ucap dia mengimbau masyarakat Surabaya menjaga GBT.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/08/10410048/stadion-gbt-surabaya-bau-sampah-ini-kata-aji-santoso