KOMPAS.com – Ayah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha sempat memberikan pesan tersirat sebelum meninggal dunia.
Ayahanda Ratu Tisha, Tubagus Adhe Hidayat, meninggal dunia pada Kamis (24/10/2019).
Padahal, Ratu Tisha baru saja mewakili Indonesia dalam general meeting FIFA di Shanghai, China, kemarin.
Presentasi yang dilakukan Ratu Tisha di general meeting FIFA membuahkan hasil positif. FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Namun, setelah itu, Ratu Tisha mendapatkan kabar duka atas kepergian sang ayahanda.
Berdasarkan informasi yang diterima BolaSport, ayah Ratu Tisha meninggal dunia di RS Premier Bintaro, Jakarta, pada Kamis pukul 21.25 WIB.
Sang ayah yang berpulang dalam usia 67 tahun, memiliki riwayat penyakit stroke. Delapan bulan lalu, Tubagus Adhe Hidayat sudah dirawat di RS Polri Petamburan akibat penyakit tersebut.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka, Perumahan Sarua Indah, Jl. Merpati II no.83, Sawah Baru Ciputat, Tangerang Selatan.
Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan di TPU Tanah Kusir pada Jumat (25/10/2019) atau seusai ibadah salat Jumat.
Tisha mengatakan bahwa Tubagus Adhe menjadi sosok yang menguatkan dirinya saat menjalani pekerjaan yang penuh tekanan, khususnya saat menjabat sebagai Sekjen PSSI.
”Kebetulan sekarang ada di sini, Beliau itu adalah ayah saya,” kata Ratu Tisha dalam wawancara dengan awak media pada 12 Februari 2019 lalu.
”Saya besar sebagai fans sepak bola yang diajak ayah saya nonton ke stadion,” tuturnya menambahkan.
Karena sang Ayah, Ratu Tisha jatuh cinta dengan dunia sepak bola. Baginya, sepak bola selalu menghadirkan keajaiban.
"Saya seolah mendapatkan magical feeling dari sepak bola ini. Semua itu saya rasakan ketika sepak bola mampu mengerakkan begitu banyak orang di stadion,” ucap Ratu Tisha.
“Sepak bola pun membuat emosi orang bergetar dan akhirnya menginspirasi. Semua itu tak lepas dari peran besar ayah saya,” tuturnya.
Ada pesan penting dari sang ayah agar Ratu Tisha berani dalam menjalankan pekerjaannya di dunia sepak bola.
"Ayah saya berkata soal jersey timnas yang berwarnanya merah, kemudian berpesan bahwa saya harus menjadi berani,” tutur Tisha.
”Kata-kata dari ayah saya itu saya pegang teguh dalam menjalankan tugas ini dan saya tularkan ke rekan di kesekjenan,” ucapnya. (Metta Rahma Melati)
https://bola.kompas.com/read/2019/10/25/15000068/pesan-penting-ayah-ratu-tisha-sebelum-meninggal-dunia