KOMPAS.com - Minggu, 22 September 2019, menjadi jadwal laga pembuka Liga Kompas Gramedia U-14 yang sudah memasuki pekan ke-10.
Pada hari yang sama, Timnas U-16 Indonesia bertanding melawan China pada laga pamungkas Grup G kualifikasi Piala Asia U-16 2020.
Laga timnas U-16 Indonesia vs China di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu malam itu berakhir dengan skor imbang 0-0.
China memastikan diri sebagai juara Grup G kualifikasi Piala Asia U-16 2020, sedangkan Garuda Asia - julukan timnas U-16 - finis di posisi kedua karena kalah selisih gol.
Kendati demikian, pasukan asuhan Bima Sakti itu tetap lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2020 di Bahrain karena menjadi salah satu runner-up grup terbaik.
Timnas Indonesia bersama Yaman, Uzbekistan, dan Oman meraih tiket ke putaran final setelah mengungguli raihan poin 7 runner-up grup lainnya.
Liga Kompas Gramedia atau LKG U-14 ikut andil dalam keberhasilan timnas U-16 Indonesia itu melangkah ke Bahrain 2020.
Hal itu tak lepas dari keberadaan sejumlah pemain Garuda Asia yang pernah menempa kompetisi di LKG U-14.
Salah satunya adalah penyerang Ahmad Attalah Raihan yang mengenas 6 gol dalam empat laga timnas U-16 Indonesia pada kualifikasi Piala Asia U-16 2020.
Dilansir dari situs web LigaKompas.Kompas.id, Raihan merupakan pemain serbabisa dari Ragunan Soccer School.
Uniknya, Raihan tak punya posisi yang tetap di Ragunan. Karena kebutuhan tim, terkadang ia diplot sebagai bek tengah.
“Di tim ini, Raihan tidak punya posisi asli,” ujar asisten pelatih Ragunan Soccer School, Wahyudi, Minggu (14/10/2018).
Pemain lain yang tampil adalah Raka Cahyana Rizki. Penyerang sayap Garuda Asia itu merupakan pahlawan SSB Bina Taruna pada pekan terakhir LKG U-14 2018-2019, Minggu (24/3/2019).
Bina Taruna menjadi kampiun setelah mengakhiri kompetisi di peringkat pertama dengan unggul atas Salfas Soccer. Keberhasilan itu tak lepas dari gol kemenangan Raka pada pekan pamungkas.
Aditya Daffa Alhaqi merupakan alumnus LKG U-14 lain yang mendapat kesempatan tampil. Dia menjadi tandem Resa Aditya di lini tengah pada tiga laga timnas U-16.
SSB Astam yang dibela Aditya Daffa memang finis di posisi ke-14 dari 16 peserta. Namun, sinar sang pemain tak meredup lantaran performa timnya.
Berposisi sebagai gelandang, Aditya Daffa menjadi pencetak gol terbanyal LKG U-14 2018-2019 dengan torehan 17 gol, lebih dari separuh total gol SSB Astam (31).
Daffa menjadi pencetak gol terbanyak setelah mengungguli penyerang Benteng Muda IFA, Fachrial Samudra, dengan selisih satu gol.
“Sejak putaran kedua liga, saya mulai menargetkan bisa melebihi Fachrial,” ujar pengagum gelandang FC Barcelona, Phillipe Coutinho ini.
Dua jebolan LKG U-14 lain adalah kiper Nevin Geraldo Kosasih dan Muhamad Valeron.
Nevin Geraldo Kosasih menjadi satu dari dua pemain yang tak bermain pada babak kualifikasi lalu karena ketangguhan kiper utama, Putra Kaicen.
Sementara itu, Valeron yang tercatat sebagai SSB Remci musim 2017-2018, bermain penuh pada laga pertama versus Filipina dan tampil dua kali sebagai pemain pengganti pada dua laga berikutnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/23/18000098/jebolan-liga-kompas-gramedia-u-14-di-timnas-u-16-indonesia
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan