Berita Transfer, Mario Balotelli Gabung ke Eks Klub Roberto Baggio

KOMPAS.com - Penyerang kontroversial Italia, Mario Balotelli, bergabung dengan klub promosi Serie A - kasta teratas Liga Italia, Brescia. 

Kontrak Mario Balotelli bersama klub Liga Perancis, Olympique Marseille, habis pada 30 Juni 2019.

Setelah itu, Balotelli berstatus tanpa klub hingga akhirnya bergabung dengan Brescia.

Berita transfer ini dikonfirmasi situs web resmi klub pada Selasa (20/8/2019). 

Klub terakhir yang dibela oleh legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio, itu mengontrak Balotelli selama satu musim.

Kontrak akan otomatis diperpanjang hingga 2022 apabila pemain 29 tahun itu mampu membawa Brescia tetap berada di kasta teratas Liga Italia, Serie A.

Balotelli menyimpan misi mulia dalam keputusannya memperkuat juara Serie B musim 2018-2019 itu.

"Saya ingin membantu tim ini berkembang dan mendukung rekan-rekan saya pada masa mendatang," ujar Balotelli, seperti dikutip BolaSport.com dari situs web Calciomercato.

Adapun alasan lain yang membuat Balotelli mau membela klub beralias Il Rondinelle adalah orangtua.

Sebagai informasi, pria yang lahir dengan nama Mario Barwuah ini lahir di Kota Palermo dari keluarga imigran asal Ghana.

Namun, saat usianya dua tahun, keluarganya pindah ke Brescia.

Keluarga Balotelli yang mengadopsinya juga masih tinggal di Brescia.

"Ayah saya dari Brescia. Melihat saya bermain untuk Brescia merupakan mimpinya," ucap Balotelli.

"Bahkan, ibu saya menangis ketika mendengar berita (kepindahan saya), ia sangat bahagia," tutur eks pemain Manchester City ini lagi.

Menurut Football Italia yang dikutip BolaSport.com, Mario Balotelli akan mendapat gaji pokok sebesar 1,5 juta euro (sekitar Rp 23,6 miliar) per tahun.

Nominal itu belum termasuk bonus besar untuk penampilan, gol yang dicetak, dan insentif ketika memperkuat timnas Italia.

Nama Brescia sempat berkibar pada awal 2000-an. 

Ketika itu, klub yang bermarkas di Stadion Mario Rigamonti diperkuat oleh Roberto Baggio. 

Prestasi terbaik Roberto Baggio dkk ketika itu adalah melaju ke final Piala Intertoto 2001.

Namun, mereka takluk pada partai puncak lantaran kalah agresivitas gol tandang dari Paris Saint-Germain. (Ahmad Tsalis)