Pasalnya, kondisi arena pertandingan dinilai tidak layak.
Lapangan sepak bola di Binh Duong 2 memang menjadi sorotan.
Dikutip dari laman PSSI, kualitas rumput lapangan dianggap buruk.
Sementara itu, ruang ganti pemain kurang layak, bahkan bisa dibilang hampir menyerupai sebuah ruko.
PSSI kemudian mengajukan protes ke AFF dan diterima.
Hal tersebut terlihat dari revisi perubahan jadwal terbaru untuk fase Grup A ajang tersebut yang dirilis AFF, Kamis (8/8/2019) pagi.
Dalam jadwal terbaru, Indonesia tak akan lagi bermain di Lapangan Binh Duong 2 saat melawan Laos (12/8/2019) dan Myanmar (14/8/2019).
"AFF selalu merespons dengan cepat memperbaiki isu-isu di antara negara-negara anggotanya. Tidak mudah membereskan isu-isu yang berkembang di antara negara tersebut," kata Media Officer AFF, Abdul Rahman, dikutip dari PSSI.
"Saya berharap mereka bisa mengerti dan semua pihak menerima keputusan itu dengan baik," ujar dia.
Mengenai hal tersebut, pelatih kepala timnas U-18, Fakhri Husaini, memberikan pernyataannya.
"Semua anak-anak yang bermain di Grup A berhak mendapatkan lapangan yang layak karena mereka semua itu adalah aset bagi masa depan sepak bola di negaranya masing-masing," kata Fakhri.
"Saya bersyukur, AFF merespons keluhan kami, dengan memindahkan dua laga kami ke stadion yang lebih baik," ucap mantan pelatih timans U-16 ini.
Pada laga menghadapi Timor Leste, Kamis kemarin, skuad asuhan Fakhri Husaini bermain di Stadion Go Dau, yang merupakan kandang dari klub Becamex Binh Duong.
Begitu juga ketika menghadapi Brunei, 10 Agustus nanti.
Pada laga melawan Timor Leste, Sutan Zico dkk, berhasil menang dengan skor telak, 4-0.
Hasil tersebut menempatkan Indonesia di puncak klasemen sementara Grup A.
Timnas U-18 kini mengemas enam poin dari dua laga. Pada laga melawan Filipina, timnas U-18 menang dengan skor 7-1.
Dengan demikian, timnas U-18 sudah mencetak 11 gol dan baru kebobolan satu kali.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/09/10150018/akhirnya-timnas-u-18-indonesia-dapat-stadion-bertanding-yang-layak