Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Final Piala Dunia Pertama Digelar di Uruguay

Lebih dari 3,5 miliar orang menonton Piala Dunia 2018, baik itu melalui siaran langsung di televisi atau siaran tunda melalui berbagai platform siaran. 

Jumlah penonton Piala Dunia saat ini tentu jauh lebih fantastis jika dibanding dengan penyelenggaraan pertamanya.

Pada hari ini, tepatnya 30 Juli 1930, pertandingan final turnamen Piala Dunia FIFA untuk kali pertama digelar. Pertandingan ini mempertemukan tim tuan rumah, Uruguay dengan Argentina.

Turnamen sepakbola perdana

Sebelum rangkaian pertandingan ini digelar, terdapat enam negara melamar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA perdana. Enam negara tersebut adalah Italia, Hungaria, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Uruguay.

Melansir situs FIFA, Selasa (30/7/2019), pilihan lalu jatuh ke Uruguay. Meski begitu, pemilihan negara Amerika Latin ini menuai kritik dan menyebabkan beberapa negara menarik diri dari turnamen.

Terlepas dari masalah tersebut, Piala Dunia FIFA akhirnya tetap digelar di Uruguay. Laga final sendiri mempertemukan tuan rumah dengan tetangganya, Argentina.

Menurut History, kedua negara ini merupakan tim favorit selama gelaran turnamen berlangsung.

Uruguay berhasil masuk ke final setelah perkasa sejak awal turnamen. Tim yang kini punya julukan Los Charrúas ini mengalahkan Peru dengan skor 1-0, lalu berhasil menyarangkan 4 gol tak berbalas ke gawang Rumania.

Untuk melaju ke final, Uruguay mengalahkan Yugoslavia dengan skor 1-0.

Sementara perjalanan turnamen Argentina diawali ketika dikalahkan Perancis 1-0 di Grup 1.

Setelah itu, tim ini berhasil mengalahkan Meksiko dengan hasil 6-3 dan Chili dengan skor 3-1.

Di laga semi final, Argentina berhadapan dengan Amerika Serikat dan berhasil menuai kemenangan dengan hasil 6-1.


Laga final

Kedua tim Amerika Latin ini akhirnya bertemu di laga final yang diadakan di Estadio Centenario di Kota Montevideo. Sebanyak 93.000 orang memenuhi stadion dan menyaksikan kedua tim bertanding.

Pertandingan ini merupakan laga ulang. Kedua tim pernah berhadapan sebelumnya di Olimpiade 1928.

Saat pertandingan digelar, kedua tim sama-sama menerapkan formasi 2-3-5.

Uniknya, pada saat itu, FIFA belum memiliki bola pertandingan resmi. Pada akhirnya setiap tim datang dengan membawa bola pertandingan mereka sendiri.

Hal ini lalu membuat wasit yang saat itu dipimpin oleh Jean Langenus asal Belgia, memerintahkan agar setiap babak menggunakan bola pertandingan yang berbeda.

Dia lalu melempar koin untuk memutuskan bola mana yang harus digunakan pada babak pertama. Akhirnya, bola yang diproduksi Argentina-lah yang menjadi pembuka pertandingan tersebut.

Pertandingan berjalan dengan sengit. Pada babak pertama Uruguay langsung menyerang. Bahkan di menit ke-12, gawang Argentina yang saat itu dijaga oleh kiper Juan Botasso kebobolan.

Setelahnya, Argentina mengambil kendali permainan dan menyamakan kedudukan 8 menit kemudian. Gol pertama tim dengan julukan Albiceleste itu dicetak oleh Carlos Peucelle.

Lalu pada menit ke-37, pencetak gol terbanyak turnamen, Guillermo Stabile menambah keunggulan Argentina menjadi 2-1.

Tim Argentina hampir menambah gol lagi saat penyerang tengah Francisco Varallo menembakkan bola ke gawang. Namun sayang, tembakan tersebut gagal dan membuat cedera lututnya semakin parah.

Tentu saja hal ini membuat Uruguay kembali mendapatkan kesempatan dan langsung mengambil kendali. Uruguay menyamakan skor 12 menit setelah babak kedua dimualai melalui gol dari Pedro Cea.

Sebelas menit kemudian, Santos Iriarte berhasil menambah skor untuk Argentina. Tuan rumah semakin menyerang hingga akhirnya, dengan hanya satu menit yang tersisa, Hector Castro membuat Uruguay unggul dengan skor akhir 4-2.

Hasil pertandingan final ini membuat Uruguay dan menjadi pemenang di turnamen perdana Piala Dunia.

https://bola.kompas.com/read/2019/07/30/12152688/hari-ini-dalam-sejarah-final-piala-dunia-pertama-digelar-di-uruguay

Terkini Lainnya

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke