Belum Pulih dari Kanker, Lee Chong Wei Terancam Gagal ke Olimpiade

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, terancam gagal tampil pada Olimpiade Tokyo 2020. Kondisinya yang belum pulih setelah dinyatakan sembuh dari kanker hidung menjadi penyebabnya.

Menurut Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Lee Chong Wei masih harus beristirahat. Dia tidak boleh ikut turnamen karena saat ini masih dalam tahap pemulihan.

"Setelah menjalani pemeriksaan rutin di Taiwan, kami dengan persaan senang mengabarkan bahwa Lee Chong Wei dinyatakan bersih dan proses penyembuhannya berjalan baik," tulis BAM.

"Prioritas BAM terletak pada kesehatan Lee dengan terus memberi dukungan. Kami juga mengajak semua pihak untuk memberikan ruang dan waktu untuk proses pemulihannya," rilis dari BAM.

Sebenarnya, Lee Chong Wei sudah berencana untuk kembali bermain pada All England Open 2019 awal bulan ini namun urung terjadi. Kondisi kesehatan yang belum pulih membuat Lee Chong Wei juga dipasitikan absen pada Malaysia Open 2019, 2-7 April.

Untuk diketahui, terakhir kali Lee Chong Wei bermain secara kompetitif adalah pada ajang Indonesia Open 2018. Artinya, mantan pemain nomor satu dunia ini sudah melewatkan banyak turnamen karena vakum selama hampir sembilan bulan.

Hal itu membuat peringkat dunia Lee Chong Wei merosot tajam dari urutan dua menjadi 41. Kondisi ini membuat Lee Chong Wei terancam gagal tampil pada Olimpiade 2020.

Lee Chong Wei harus berburu dengan waktu untuk segera pulih karena penghitungan poin untuk ikut Olimpiade 2020 baru akan dimulai pada 1 Mei 2019.

Lee Chong Wei harus bersaing dengan juniornya, Lee Zii Jia dan Liew Daren, mengingat satu negara hanya boleh mengirim dua wakil pada nomor yang sama.

Meski begitu, Lee Chong Wei masih memiliki peluang besar untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya demi modal lolos Olimpiade Tokyo 2020.

Dia bakal mendapatkan ranking protection selama enam bulan terhitung dari turnamen pertama yang diikutinya sejak kembali.

Dengan hak istimewa itu, Lee Chong Wei bakal memiliki akses mengikuti seluruh turnamen top BWF, yang notabene menyediakan banyak poin, tanpa harus melalui fase kualifikasi. (Doddy Wiratama)