Kebocoran terjadi saat pertandingan ketiga hari terakhir antara Pelita Jaya Basketball dan Stapac Jakarta.
Pengelola GOR Pacific, Irsan Pribadi Susanto, mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan cek berkala terkait kondisi fisik bangunan.
Namun, hujan deras yang disertai angin membuat air masuk melalui celah-celah kecil di atap GOR Pacific.
"Kami sudah melakukan inspeksi dan atap sudah diperbaiki. Bahkan, selama IBL seri ini bergulir, setiap hari kami double check. Ada staf kami yang standby," kata Irsan saat konferensi pers.
"Tadi karena hujan deras dan berangin, itu mengakibatkan kebocoran tak terdekteksi. Kalau hujan biasa tanpa angin, mungkin tak akan bocor. Namun, sifat air mencari celah, jadi bocornya pindah. Sekarang hujan pun menyebabkan banjir di Surabaya. Saya kira itu force majeur yang tak bisa kami kontrol," tutur dia.
Direktur IBL Hasan Gozali telah memastikan bahwa laga yang tertunda pada seri keenam di Surabaya akan dilanjutkan saat seri berikutnya di Malang atau Yogyakarta.
Laga antara Pelita Jaya dan Stapac sendiri dihentikan ketika kuarter pertama tersisa 53 detik. Kala itu, Pelita Jaya sedang unggul 18-13.
Sekitar setengah jam kemudian, panitia akhirnya memutuskan bahwa laga tersebut ditunda demi keselamatan pemain.
Kebocoran atap di GOR Pacific bukan terjadi hari ini saja, melainkan juga pada hari pertama dan kedua seri keenam.
Pada hari pertama, Pelita Jaya juga sampai batal bertanding melawan Prawira Bandung karena alasan serupa.
https://bola.kompas.com/read/2019/02/03/18200008/gor-pacific-bocor-lagi-pengelola-gedung-akui-sudah-cek-berkala