Pendapat Pelatih Timnas, Luis Milla, soal Piala Presiden 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia, Luis Milla, mengaku senang dengan adanya gelara Piala Presiden 2018.  Hal itu disampaikan oleh Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait.

Pria yang akrab disapa Ara itu sering bertemu Luis Milla dalam pertandingan Piala Presiden 2018. Pelatih timnas senior dan U-23 Indonesia itu beberapa kali hadir di tribune penonton di sejumlah kota penyelenggara. 

Kehadiran pelatih asal Spanyol itu tentunya untuk mencari pemain-pemain terbaik untuk dipanggil ke pemusatan latihan skuad timnas. Milla pun sudah mengumumkan 23 nama pemain untuk pemusatan latihan pada 18-25 Februari 2018 di Lapangan ABC Senayan.

Daftar pemain yang dipanggil Milla ditentukan sesuai penilaiannya selama turnamen pramusim sebelum Liga 1 digelar. Beberapa nama bahkan termasuk muka baru di kancah timnas. 

"Luis Milla sangat senang karena bisa mendapatkan data langsung dengan melihat pertandingan-pertandingan," kata Ara kepada BolaSport.com, Rabu (14/2/2018).

Ara mengatakan bahwa Milla datang saat Piala Presiden 2018 dibuka di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/1/2018). Saat itu, Persib Bandung memetik kemenangan 1-0 atas Sriwijaya FC lewat gol Oh In-Kyun.

Tak hanya sebatas soal performa pemain, Ara juga menanyakan hal lain kepada Milla, salah satunya tentang ketegasan wasit dan perangkat pertandingan selama bergulirnya Piala Presiden 2018.

"Saya sempat tanya ke Milla, apakah wasit bertugas dengan baik? Kata Milla sangat baik," lanjut Ara.

Selama memantau Piala Presiden 2018 secara langsung, mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu tidak bekerja sendiri. Milla selalu ditemani anggota tim pelatih lainnya seperti Bima Sakti, Eduardo Perez, dan Miguel Gandia.

"Saya pikir Milla mendapatkan informasi siapa saja yang pantas membela Merah Putih," ucap Ara.

Luis Milla kemungkinan besar juga akan hadir pada final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/2/2018). (Hary Prasetya)