Pelatih yang berasal dari Catalan ini mengomentari hal yang terjadi di Barcelona akibat referendum kemerdekaan Catalan.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, mantan pelatih Barcelona ini mengatakan tidak semua orang Catalan membenci Spanyol.
Menurut dia, Spanyol adalah negeri yang luar biasa dengan kota, olahraga, dan sastranya.
Namun, pelatih yang berusia 46 tahun ini juga mengungkapkan bahwa rakyat Catalan memiliki hak untuk memutuskan masa depannya sendiri.
Guardiola juga menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi di sekitar tempat pemungutan suara.
"Saya membaca di El Pais bahwa mereka mengatakan bahwa itu adalah petugas polisi yang terluka, terluka oleh apa? oleh suara?" ujar Guardiola dilansir BolaSport.com dari Marca.
Guardiola berharap Perdana Menteri Spanyol mau bertanggung jawab dengan memberi pernyataan mengenai kerusuhan yang terjadi.
Guardiola, yang juga pernah memperkuat timnas Catalan di laga yang tidak resmi, menyatakan bahwa dia iri terhadap Inggris yang bisa menjalankan demokrasi selama berabad-abad dan menjamin kebebasan bagi rakyatnya, hal yang menurut dia sangat berbeda dengan Spanyol.
Menanggapi pertandingan Barcelona kontra Las Palmas yang dilangsungkan tanpa penonton, mantan pelatih Bayern Muenchen ini mengungkapkan bahwa dia tidak akan mau memainkan pertandingan pada saat ini.
Jikapun mau, menurut dia, pertandingan ini harus digelar dengan penonton yang boleh hadir.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/02/11000028/guardiola-angkat-bicara-soal-referendum-catalonia