Hal tersebut dibenarkan oleh Ezechiel sewaktu diperkenalkan manajemen Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Selasa (8/8/2017). Ia mengatakan bahwa julukan itu didapat sewaktu bermain di negaranya, Chad, Afrika Tengah.
"Sudah tentu saya senang dengan julukan itu. Ibrahimovic pemain yang berpengaruh, baik di klub dan timnas. Sebuah penghargaan yang tinggi buat saya," ujar Ezechiel, yang diterjemahkan oleh agennya, Amougou Mathieu.
Namun, kata Ezechiel, dirinya berbeda dengan Ibrahimovic soal tipikal bermain. Dia mengaku lebih cenderung agresif.
"Saya pemain yang liar bergerak, dengan atau tanpa bola. Saya mengkreasi serangan dari semua sisi lapangan dan menuntaskannya menjadi gol," tutur pemain berusia 29 tahun itu.
"Ibrahimovic itu target man. Cukup berada di kotak penalti untuk menuntaskan gol. Jadi saya berbeda dengan Ibrahimovic," tambahnya.
Dia juga mengungkapkan keunggulannya. Agresif dan mengandalkan kecepatan dalam menyerang menjadi potensi bisa diandalkan, selain mempunyai kemampuan kaki kanan dan kiri yang sebanding.
"Kelebihan saya, saya agresif dan punya lari kencang. Saya bisa pakai dua kaki (sama baiknya)," ungkapnya.
https://bola.kompas.com/read/2017/08/08/16100058/ezechiel-pernah-dijuluki-ibrahimovic-dari-chad