KUTA, KOMPAS.com - Pelatih Persiba Balikpapan, Milomir Seslija, mengatakan bahwa penangguhan aturan pemain U-23 di Liga I, menguntungkan tim-tim besar. Pasalnya tim-tim besar memiliki stok pemain senior berpengalaman.
"Regulasi tersebut untungkan tim-tim besar karena banyak pemain senior berkualitas di sana," kata Milo di Kuta, Bali pada Selasa (5/6/2017).
Di sisi lain, kebijakan ini tidak memberi pengaruh bagi tim yang sudah merekrut pemain sesuai regulasi pada awal kompetisi.
Walau bisa menerima kebijakan tersebut, Milo menyayangkan keputusan tersebut diambil PSSI tanpa melibatkan klub-klub peserta Liga Indonesia. Padahal suara klub sangat penting.
Di samping itu, untuk membangun tim nasional yang kuat sangat tergantung pada jalannya liga. Menurutnya, timnas yang kuat datang dari pemain yang kuat, pemain yang kuat hanya lahir dari kompetisi yang ketat. Bukan dari pemusatan latihan.
"Pemain nasional yang bagus pasti lahir dari liga yang bagus," ujarnya.
Sebelumnya, operator Liga I, PT Liga Indonesia Baru (LIB), melalui surat bernomor 155/LIB/VI/2017 bertanggal 29 Juni 2017 lalu, menangguhkan sementara implementasi aturan pemain U-23 di Liga 1.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa alasan regulasi pemain U-23 ditangguhkan adalah, PSSI mempertimbangkan beberapa hal terkait keputusan tersebut yaitu karena tidak adanya proses seleksi untuk pemain lantaran skuad tim nasional untuk SEA Games 2017 dan AFC U-23 Champhionship 2018 Qualifiers Group H telah didaftarkan ke AFC.
Dalam surat itu dijelaskan bahwa aturan pemain U-23 dihapus sementara karena mempertimbangkan aspek fairness kompetisi mengingat jumlah pemain yang diambil dari masing-masing klub tidak merata dan menjaga kualitas serta popularitas kompetisi akibat dari dipanggilnya pemain terbaik U-23 ke tim nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.