Persegres Terus Cari Formula Hadapi Bhayangkara Tanpa Patrick

GRESIK, KOMPAS.com – Kebingungan masih melanda pelatih Persegres Gresik United, Eduard Tjong. Ini karena tim asuhannya masih tanpa Patrick da Silva saat menghadapi Bhayangkara FC, Sabtu (12/11/2016), pada pekan ke-28 TSC 2016.

Terlebih lagi, Bhayangkara memiliki sosok stopper tinggi nan tangguh dalam diri Otavio Dutra, yang dinilai jago dalam duel bola-bola atas. Padahal, bomber asal Brasil tersebut memiliki nilai plus dalam bola atas.

“Solusinya, saya sudah coba dalam latihan untuk praktek bola bawah dengan sentuhan cepat. Karena tanpa Patrick, sudah pasti kami akan sedikit kesulitan bila mengembangkan permainan bola atas, sebab di Bhayangkara ada Dutra,” tutur Edu, Rabu (9/11/2016).

Beruntung dalam laga menghadapi Bhayangkara nanti, Persegres kemungkinan besar sudah akan diperkuat gelandang asingnya asal Korea Selatan, Oh Inkyun. Dengan demikian, penerapan pola permainan bola bawah dengan paduan passing cepat, tidak sulit untuk diterapkan.

“Saya tahu di Bhayangkara juga dihuni para mantan pemain Timnas U-19 era Indra Sjafri, yang masih muda dan memiliki kecepatan. Tetapi dengan Ghozali (Siregar), Yusuf (Efendi), (Gustavo) Giron, dan Rudi (Setiawan), saya berani ambil risiko itu,” ucap dia.

Skuad Persegres, dikatakan Edu, bertekad memenangi pertandingan sebagai kado indah kepada Ultras (sebutan bagi para pendukung Persegres) yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya.

“Terlebih main di kandang sendiri dengan dukungan penuh suporter dari tribune, sebisa mungkin harus dimenangi. Karena kemenangan akan mengobati perasaan Ultras yang sempat terluka, usai kami dikalahkan Persiba (Balikpapan) dalam pertandingan terakhir di kandang,” ujar Edu.

“Sekaligus untuk memberikan kado indah untuk Ultras, yang gagal kami wujudkan saat bermain di Madura kemarin,” kata dia.

Untuk mewujudkan ambisi yang diusung, Edu terlihat terus memantau perkembangan para pemainnya dalam sesi latihan beberapa hari ini. Termasuk, tidak segan langsung memberikan teguran kepada para pemain bila tidak sesuai dengan konsep latihan.