Juventus Tak Percuma Datangkan Paulo Dybala

Dybala baru genap berusia 22 tahun pada November lalu. Statusnya sebelum ke Juventus memang bintang, tapi sebatas di Palermo.

Karena itu, keraguan mengiringi langkah sang pemain ke Stadion Juventus pada musim panas lalu. Baru tiga bulan, sudah meluncur kritik dari presiden kontroversial Palermo, Maurizio Zamparini.

"Massimiliano Allegri merusak Dybala," kata Zamparini mempertanyakan sikap pelatih Juve itu karena tak banyak memberikan Dybala kesempatan.

Ucapan Zamparini tersebut keluar pada Oktober lalu. Kala itu, Juventus masih dirundung krisis performa. Kini, Zamparini boleh jadi menjilat ludah sendiri dan merevisi kritiknya kepada Allegri.

Sang bocah ajaib secara bertahap menjelma menjadi idola baru publik Juventus. Harga transfer nyaris Rp 500 miliar, dibayar Dybala dengan gelontoran 11 gol dan 7 assist di liga musim ini.

Dia hanya butuh dua gol lagi guna menyamai rekor koleksi terbanyak pribadi dalam semusim. Sepanjang 2014-2015, Dybala mencetak 13 gol untuk Palermo.

Sementara ini, fans Juventus juga bisa melupakan dua eks jagoan yang hengkang musim panas lalu, yakni Andrea Pirlo dan Carlos Tevez. Peran kedua orang itu sukses ditambal Dybala.

Tak hanya vital dalam menginisiasi dan mengeksekusi peluang layaknya Tevez, Dybala sangat diandalkan menjadi sumber gol lewat bola mati seperti Pirlo.

Saat menghadapi Udinese, Minggu (17/1/2016), Dybala mencetak dua gol lewat bola mati, yakni tendangan bebas dan penalti. Ia juga berperan memberi assist untuk gol Sami Khedira dan Alex Sandro. Juventus pun meraih kemenangan telak 4-0. 

"Dybala? Dia maju secara pesat dan masih punya banyak ruang untuk berkembang," kata Allegri usai laga kontra Udinese. (Beri Bagja)