Dari sudut pandang peningkatan karier, keputusan Costa dan Adriano bisa dikatakan benar. Costa memilih bergabung dengan Bayern Muenchen, sementara Adriano memperkuat AC Milan.
Sudah dalam setahun terakhir, Shakhtar tidak lagi menjamu lawan-lawannya di Donbass Arena, markas kebanggaan mereka. Pasukan Mircea Lucescu terpaksa pindah stadion ke Arena Lviv, yang berjarak sangat jauh dari Donetsk.
Bahkan, kantor milik Shakhtar di Donetsk, kini sudah tidak ditempati lagi. Pasukan bersenjata dikabarkan menguasai kantor Shakhtar.
Para pemain Amerika Latin, kebanyakan dari Brasil yang bermain untuk Shakhtar, mulai tidak betah sejak kasus pemberontakan merebak di segala wilayah Ukraina.
Pada 2014, enam pemain Shakhtar asal Amerika Latin pernah menolak kembali ke Ukraina, lantaran alasan tersebut. Ketika itu, Shakhtar sedang melakukan laga uji coba dengan Olympique Lyon di Swiss.
Setelah kejadian tersebut, pemain Argentina, Facundo Ferreyra, memutuskan pergi ke Newcastle United sebagai pemain pinjaman. Kini, jejak Ferreyra meninggalkan Shakhtar diikuti oleh Costa dan Adriano.
Shakhtar memiliki banyak pemain Brasil lain, yakni Marcio Azevedo, Ismaily, Fred, Alex Teixeira, Bernard, Taison, Wellington Nem, Dentinho, dan Marcos. Keputusan Costa dan Adriano bisa saja membuat kompatriotnya memilih jalan yang sama.
Jika hal itu terjadi, maka Shakhtar bisa kehilangan taji. Tak bisa dipungkiri, peran para pemain Amerika Latin di Shakhtar sangat signifikan. Sejak era 2000-an, Shakhtar meraih 23 gelar di berbagai kompetisi. Pemain latin pergi, prestasi Shakhtar bisa mandek pula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.