Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Perjalanan ke Liverpool: Tubuh seperti Akan Membeku

Kompas.com - 07/05/2015, 15:25 WIB
Laporan langsung wartawan Kompas.com, Aloysius Gonsaga Angi Ebo

KOMPAS.com - Hujan mengguyur bandar udara Manchester saat pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK017 mendarat di kota yang terkenal dengan keberadaan dua klub elite Premier League, Manchester United dan Manchester City tersebut pada Rabu (6/5/2015). Suhu udara 10 derajat celcius membuat saya dan rombongan Standar Chartered Trophy 2015 tak menyadari bahwa kami menginjakkan kaki di kota tersebut pada pukul 12.08 siang hari.

Ketika kaki melangkah keluar dari pintu pesawat, angin yang menyentuh kulit seolah-olah menusuk hingga tulang. Saya pun langsung menyadari ada yang salah dalam persiapanku menuju kota tersebut karena hanya bermodalkan jaket kain. Apa boleh buat, saya harus menerima risiko karena menyelepekan nasehat untuk mengenakan pakaian tebal mengingat Inggris dan Eropa pada umumnya baru akan memasuki musim panas.

Namun saya tak terlalu peduli dengan kondisi tersebut meskipun tubuh menggigil dan gigi gemeretak akibat kedinginan. Rasa penat setelah melakukan perjalanan selama tujuh jam dari Dubai, yang lebih cepat tiga jam dari Inggris, seolah hilang karena kegembiraan bisa mewujudkan impian menjejakkan kaki di Inggris. Bagiku, tubuh ini hanya terkejut dengan perubahan suhu dari sekitar 32 derajat celcius di Jakarta dan Dubai menjadi hanya sekitar 10 derajat celcius.

Tak seperti yang ada dalam bayanganku, kesibukan di bandara Manchester tak sehiruk-pikuk di Soekarno-Hatta ataupun di Dubai, yang waktu tempuhnya dari Indonesia sekitar delapan jam dan lebih lambat tiga jam dari Waktu Indonesia Barat. Semua urusan sangat lancar karena antrean tak panjang, begitupun saat mengambil bagasi.

KOMPAS.COM/ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO Penunjuk arah di kawasan Liverpool One.
Hanya berselang sekitar 45 menit, saya dan sembilan rekan yang terdiri dari tujuh pemain tim futsal BIGREDS Indonesia dan seorang rekan dari pihak Standard Chartered Indonesia serta satu rekan media dari BOLA, bersiap melanjutkan perjalanan ke Liverpool, yang menjadi tujuan utama. Indonesia menjadi satu dari 10 negara peserta turnamen Standar Chartered Trophy 2015 yang akan diselenggarakan di Anfield, markas Liverpool FC, pada Kamis (7/5) dan Jumat (8/5).

Saya bersama rombongan menumpang bus yang telah disediakan panitia turnamen. Kami tak sendirian, karena digabung dengan beberapa negara peserta event tersebut seperti Kenya, Malaysia, dan Sri Lanka.

Perjalanan ke Liverpool menghabiskan waktu sekitar satu jam. Situasi lalu lintas yang lancar meskipun terus diguyur hujan, membuat bus meluncur tanpa halangan. Pemandangannya pun sangat menyejukkan, karena tampak pohon dan rumput nan hijau membentang di sisi kiri dan kanan, membuat mataku, yang selama ini hanya melihat deretan bangunan di Jakarta, sangat dimanjakan sehingga tak lelah menikmatinya, meskipun sudah cukup mengantuk akibat kurang tidur selama hampir 15 jam terbang dari Jakarta.

KOMPAS.COM/ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO Situasi di wilayah Liverpool One.
Tiba di Liverpool, rasa dingin semakin menjadi. Apalagi, posisi hotel tempat saya dan semua peserta turnamen menginap tepat berada di depan pelabuhan kecil bernama Albert Dock di wilayah Liverpool One. Angin dingin yang bertiup sangat kencang, membuat tubuh ini seperti akan membeku. Jaket yang dikenakan ditambah selendang penutup leher dan kepala nyaris tak memberikan efek kehangatan.

Namun, rasa penasaran dan gairah untuk segera menjelajahi Liverpool One, membuat saya dan rekan-rekan dari Indonesia tak membuang waktu untuk segera menikmatinya. Kami pun berjalan kaki ke wilayah tersebut (Liverpool One) hanya sekadar melihat deretan toko dan mal. Nyaris tak ada kendaraan melintas di wilayah ini yang ditata secara grid dan dikitari jalanan yang lebar, membuat orang tak pernah khawatir terlibat kecelakaan. Hanya satu atau dua sepeda yang melintas, selama kami menjajakinya selama hampir satu jam, sebelum harus kembali ke hotel untuk mempersiapkan diri menghadiri acara undian pertandingan turnamen Standar Chartered Trophy 2015 pada pukul 19.30.

KOMPAS.COM/ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO Para pemain BIGREDS Indonesia menjelang penarikan undian kompetisi futsal Standard Chartered Trophy 2015 di Anfield, Liverpool.
Hampir selama satu jam berada di dalam gedung (untuk undian pertandingan), saya kembali terkejut dengan situasi di luar. Bagaimana tidak, saat jarum jam telah menunjukkan pukul 20.30 alias jam setengah sembilan malam, ketika banyak orang tengah asyik menyaksikan semifinal leg pertama Liga Champions antara tuan rumah Barcelona melawan Bayern Muenchen, matahari masih bersinar. Rasanya seperti baru maghrib jika membayangkan situasi di Tanah Air.

Namun, karena tugas utama menanti pada keesokan harinya karena harus meliput pertandingan plus tur Anfield dan Museum Livepool, ditambah tubuh yang semakin letih lantaran belum menjalani istirahat yang "wajar", saya tak mau memaksakan diri untuk kembali "berpetualang". Saya memilih untuk segera membersihkan diri dengan air hangat dan istirahat, usai ikut menyaksikan siaran langsung laga sepak bola di Camp Nou tersebut, yang berakhir dengan skor 3-0 untuk Barca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com