Seperti diketahui, BOPI belum merekomendasikan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus untuk mengikuti kompetisi Indonesia Super League. Syarat legalitas menjadi alasannya.
Akan tetapi, kedua klub tersebut tak menghiraukan rekomendasi BOPI dan tetap menjalani pertandingan perdana ISL musim ini, akhir pekan lalu.
Selepas pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Joko menjelaskan, PT Liga hanya mengeksekusi keputusan PSSI yang dianggap berwenang menentukan jumlah kontestan kompetisi.
"Kami memahami yang dituangkan dalam UU Sistem Keolahragaan Nasional untuk melakukan pembinaan pengembangan dan pengendalian terhadap olahraga di negeri ini," ujar Joko saat dijumpai di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
"Oleh karena kewenangan masing-masing, ada dua putusan berbeda. PSSI 18 dan BOPI 16. Tidak ada jawaban yang harus diputuskan dalam perundingan tadi," imbuh Joko.
Joko pun berharap ada solusi dalam waktu dekat. "Kami ingin dalam 1-2 hari ini ada putusan yang didapatkan baik dari PSSI maupun dari pemerintah melalui BOPI," tambahnya.
Sementara itu, Ketua BOPI, Noor Aman mengimbau PSSI dan PT Liga Indonesia untuk taat terhadap keputusan pemerintah. "Pilih mana, sebagai bangsa Indonesia atau lari ke FIFA. Tentu harus pilih Indonesia," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.