Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Suporter Paling Rasialis di Inggris

Kompas.com - 25/03/2015, 00:16 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Pemuncak klasemen Premier League, Chelsea tercoreng lantaran rentetan kasus rasialis yang melibatkan suporternya. Bahkan, suporter The Blues menempati urutan teratas untuk jumlah kasus rasialis sejak 2012.

Rasialisme suporter Chelsea kembali mencuat saat bertandang ke Paris untuk leg pertama babak 16-besar Liga Champions bulan lalu melawan Paris Saint-Germain. Sebelum laga, sejumlah oknum suporter menaiki kereta bawah tanah dan mengusir penumpang berkulit hitam. Mereka turut mengumandangkan, "Kami rasialis. Kami rasialis. Kami senang seperti itu adanya."

Insiden tersebut bukanlah rapor merah pertama untuk suporter Chelsea. Berdasarkan data British Transport Police, ada 15 kasus rasialis yang melibatkan suporter Chelsea sejak 2012.

Di bawah Chelsea, ada Manchester United dan Leeds United. Suporter kedua tim mencatat masing-masing sepuluh kasus rasialis. Sementara itu, suporter West Ham United menempati posisi empat dengan catatan delapan kasus.

Kasus rasialis sudah menjadi barang lumrah di Inggris. Menurut data yang dihimpun dari 24 kepolisian, ada lebih dari 350 kasus mulai level atas hingga grassroot dalam tiga tahun terakhir.

Berbagai catatan ini mengundang koordinator kampanye Show Racism The Red Card, Gavin Sutherland, angkat bicara. Dia menilai, rasialisme merupakan masalah nyata dalam sepak bola Inggris.

"Lebih mengkhawatirkan lagi, pelecehan bernada rasialis juga terjadi di pertandingan sepak bola level junior," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com