ROTTERDAM, KOMPAS.com - Pelemparan balon berbentuk pisang oleh fans Feyenoord Rotterdam ke arah Gervinho saat AS Roma melawat ke Stadion De Kuip di Liga Europa pada Kamis (26/2/2015) lalu berbuntut panjang. Ketika Gervinho menuntut hukuman, manajemen Feyenoord memberikan apologi.
Gervinho menilai aksi pelemparan pisang oleh fans Feyenoord sebagai tindakan rasialis. Tapi, manajemen klub asal Belanda itu menilai aksi fansnya sama sekali tak ada hubungannya rasialisme.
“Pisang merupakan bagian dari kelucuan yang dilakukan suporter. Mereka juga kadang menggunakan bola pantai untuk memeriahkan atmosfer pertandingan,” ujar Eric Gudde, Manajer Umum Feyenoord.
Menurut Gudde, pelemparan balon berbentuk pisang juga terjadi di Stadion Olimpico, Roma, pada pertemuan pertama, pekan sebelumnya. Hal itu, lanjut Gudde, adalah hal yang jamak ditemui pada pertandingan yang melibatkan Feyenoord. Semua itu murni demi keriaan pertandingan.
“Feyenoord adalah klub multikultur. Kita bisa melihat dari struktur organisasi, pemain mulai usia muda sampai senior. Kami akan mencoba menjelaskan dan meyakinkan UEFA tentang hal ini,” sambung Gudde.
“Jadi, jangan kaitkan Feyenoord dengan rasialisme lantaran balon berbentuk pisang itu,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.