Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Argentina Dibenci Warga Brazil

Kompas.com - 14/07/2014, 01:15 WIB
Iskandar Zulkarnaen

Penulis


KOMPAS.com
- Sejak pagi ini, kota Rio de Janeiro cerah. Matahari bersinar menghangati dinginnya kota. Cuaca cerah ini berbeda dengan kondisi tiga hari terakhir. Meskipun kemarin udara sudah mulai cerah, tapi suasana paginya tidak secerah hari ini. Cerahnya pagi merupakan awal dari puncak gempita Piala Dunia 2014 yang akan dilangsungkan beberapa jam ke depan.

Saat berkeliling kota dari pagi hingga malam kemarin, kota Rio terasa sangat bergairah. Para turis yang memadati kota, khususnya di kawasan wisata pantai, berkelompok dan menikmati indahnya panorama dan sajian makanan yang ditawarkan kota tua ini.

Turis yang berkeliaran di jalan terdiri dari turis yang tidak lagi menggunakan atribut sepak bola (mungkin karena tim kesayangannya sudah pulang kampung), turis dari Jerman dan para pendukung Tim Jerman, lalu terakhir turis dari Argentina dan para pendukung Tim Argentina.

Kelompok turis terakhir ini terlihat mendominasi karena jumlahnya memang lumayan banyak. Maklum, dibandingkan Jerman, Argentina lebih dekat dari Rio.

Mereka datang dengan beragam moda transportasi, yang paling mencolok adalah menggunakan karavan atau mobil yang sekaligus berfungsi sebagai rumah berjalan. Pemerintah setempat sengaja menyediakan areal khusus bagi penonton sepak bola yang datang dengan karavan agar tidak tercecer di banyak tempat.

Dibandingkan dengan pendukung Jerman, para pendukung Argentina lebih energik dan ekspresif dalam menunjukkan dukungannya kepada Tim Tango. Mereka kerap meneriakkan yel-yel dan bernyanyi semangat sebagai wujud dukungan atas kemenangan Argentina.

Di banyak sudut kota, mudah ditemukan pendukung Argentina yang menggunakan kostum ataupun memasang bendera Argentina di punggung. Sebaliknya, bendera Brasil yang sebelum semifinal dipasang di banyak mobil pribadi, sekarang sudah sangat jarang terlihat. Begitu juga di gedung-gedung apartemen, banyak warga setempat yang menurunkan bendera yang sebelumnya dipasang di balkon flat.

Pendukung Argentina juga punya ‘lagu kebangsaan’ yang selalu dinyanyikan jelang Piala Dunia 2014. Lagu berjudul "Brasil, decime qué se siente" ini berisi ejekan kepada pendukung Brasil, karena awal liriknya saja sudah menohok. "Brasil, katakan pada saya bagaimana rasanya (jadi pecundang)".

Lagu itu dinyanyikan beramai-ramai di banyak tempat. Pokoknya, kalau ada kerumunan pendukung Argentina berkumpul, mereka akan menyanyikan lagu itu sambil berjingkrakan dan mengepalkan tangan.

Inilah yang membuat warga Brasil semakin kesal terhadap para pendukung Argentina. Mereka menyebut ulah mereka tengil dan memuakkan. "Mereka mengeluarkan kotoran di mana-mana," komentar seorang supir taksi saat melintasi lokasi penampungan karavan yang dipenuhi oleh turis dari Argentina.

Keterangan:

Penulis saat ini tengah di Brasil melaporkan hiruk-pikuk Piala Dunia lewat program Remote Control Traveller dalam bentuk video dan artikel yang akan ditayangkan selengkapnya di www.kompasiana.com/rctraveller. Pembaca dapat mengirimkan tantangan kepada penulis untuk menceritakan hal-hal menarik di luar pertandingan seperti keunikan Brasil, tradisi sepak bola di Brasil, suasana nobar, potret para supporter, dan eksotismenya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com