Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nando Sengkang
Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Real Madrid: Raja dari Segala Raja

Kompas.com - 07/06/2024, 06:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MINGGU, 29 Mei 2022, Joseph Walker (reporter Real Madrid) mengatakan kepada UEFA di Stade de France, “Apa yang bisa kamu katakan? Madrid hanya tahu bagaimana memenangkan final.”

Walker meluapkan kegembiraan setelah Los Blancos, julukan Real Madrid, menjuarai Liga Champions (UCL) ke-14 (la decimocuarta) setelah menang dramatis 1-0 atas Liverpool.

Dua tahun kemudian, sabda sang reporter itu ibarat sabda seorang nabi di padang gurun, mewartakan kebenaran dan menawarkan kebahagiaan kekal.

Kebenaran akan sabda berwujud nyata di Wembley Stadium, London, pada 1 Juni 2024. Los Blancos berhasil menang 2-0 atas Die Schwarzgelben (The Black Yellows), julukan Borussia Dortmund, di stadion kebanggaan The Three Lions, Inggris.

Kemenangan berharga tersebut mengukir rekor fenomenal, yaitu gelar UCL ke-15 (la decimoquinta).

Seperti arti kedua sabda sang nabi, la decimoquinta menciptakan kebahagiaan di hati para madridistas. Mereka adalah pemain kedua belas El Real yang bernyanyi “Hala Madrid Y Nada Mas” dari bangku penonton.

Kehadiran mereka di stadion adalah roh yang menghidupkan atmosfer sepak bola.

Ketika wasit meniup peluit berakhirnya pertandingan final, suara dan nyanyian madridistas menggema dari Wembley hingga ke lorong-lorong hening kota Madrid, dari Plaza de Cibeles hingga ke Santiago Bernabeu. Mereka tenggelam dalam lautan euforia terdalam.

Hati putih, sebuah emotikon untuk madridistas, seperti memiliki sayap. Ia terbang menuju surga, tempat yang menawarkan kebahagiaan abadi itu, kemudian menari bersama para legenda sepak bola.

Ada pesta dari kemenangan, ada kebahagian abadi di hati, itulah suasana batin para pendukung Madrid.

Seorang bocah ajaib, Arda Guler, berterimakasih di depan ribuan pendukung dengan senyuman bocah pemalu, “Halo madridistas, kita adalah keluarga. Terima kasih untuk semuanya”.

Kemenangan demi Kemenangan

Di Plaza de Cibeles, tempat ikonik El Real merayakan la decimoquinta, Nacho (kapten El Real) meluapkan kegembiraan di depan ribuan pendukung, yang mirip dengan sabda Walker di Stade de France, “Real Madrid adalah tentang kemenangan, kemenangan, dan kemenangan; jangan pernah menyerah sampai akhir dan terus melangkah di saat-saat sulit.”

“Real Madrid hanya tahu memenangkan final dan mereka adalah kemenangan itu sendiri” merupakan sebuah pengakuan objektif. 433: The Home of Football merilis 9 partai final UCL terakhir El Real sejak 20 mei 1998 hingga 1 juni 2014. Dari semua partai final tersebut, El Real memenangkan semuanya.

Pada 1998, El Real menang 1-0 atas Juventus yang masih diperkuat sang mega bintang, Zinedine Zidane.

Dua tahun kemudian, 24 mei 2000, El Real menaklukan sesama wakil Spanyol, Valencia, 3-0. Pada 15 mei 2002, giliran Zinedine Zidane membawa kemenangan bagi El Real 2-1 atas Bayern Leverkusen, dengan gol tendangan voli ikonik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com