Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nando Sengkang
Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Real Madrid: Raja dari Segala Raja

Kompas.com - 07/06/2024, 06:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Beberapa rekor fenomenal di atas membuat El Real dan para pemain menjadi penguasa di sepak bola Eropa. Kemenangan demi kemenangan diraih oleh klub kebanggaan ibu kota Spanyol itu.

Dalam diri El Real dan setiap pemain yang bertarung di atas lapangan hijau, DNA juara mengalir deras bersama ribuan tetesan keringat kemenangan. Apakah mereka pantas disebut “raja”?

Sang Raja

Kemenangan di Wembley membuat Real Madrid mengoleksi gelar terbanyak UCL, kompetisi yang dimulai sejak 1956, yakni 15 trofi Si Kuping Besar.

Mengutip halaman UEFA, El Real telah memenangi 15 dari 18 laga final. Mereka hanya kalah dari Benfica 5-3 pada musim 1961/1962, Inter Milan 3-1 pada musim 1963/1964, dan Liverpool 1-0 pada musim 1980/1981.

AC Milan berada di urutan kedua dengan 7 trofi dari 11 final. Kemudian Liverpool memenangkan 6 trofi dari 10 final; mereka dikalahkan El Real dalam dua laga final 2018 dan 2022.

Bayern Munchen juga mengoleksi 6 trofi dari 11 final. FC Barcelona mengoleksi 5 trofi dari 8 final; 4 trofi dimenangkan bersama sang legenda, Leo Messi.

Inter Milan dan Manchester United mengoleksi 3 trofi dari 6 dan 5 final. Kemudian beberapa klub mengoleksi 2 trofi: Chelsea (3 final), Juventus (9 final), Benfica (7 final), Nottingham Forest (2 final), FC Porto (2 final); Juventus mengalami kekalahan terbanyak, yaitu 7 dari 9 laga final.

Dua raksasa Spanyol, FC Barcelona dan Real Madrid menjadi mimpi buruk bagi Si Nyonya Tua pada laga final 2015 dan 2017.

Beberapa klub yang mengoleksi hanya 1 trofi: Borussia Dortmund (3 final), Celtic (2 final), Hamburg (2 final), Marseille (2 final), Steaua Bucuresti (2 final), Aston Villa (1 final), Crvena Zvezda (1 final), Feyenoord (1 final), PSV Eindhoven (1 final), dan Manchester City (2 final).

Wembley seperti rumah hantu yang membawa ketakutan, mimpi buruk, hingga tangisan bagi para pemain Die Schwarzgelben dan Die Borussen, para ultras Dortmund.

Dua laga final terakhir mereka, pada 2013 melawan Bayern Munchen (1-2) dan 2024 El Real (0-2), terjadi di stadion kebanggaan masyarakat Inggris. Namun Dewi Fortuna belum berpihak kepada pasukan Kuning Hitam.

El Real begitu mendominasi jumlah trofi kompetisi terbesar di Benua Biru. Dalam waktu dekat, rekor fenomenal ini akan sulit, bahkan mustahil dikejar dan dilampaui.

Hanya raja kecil dari Negeri Pizza, AC Milan berada di urutan kedua, namun jauh dari setengah jumlah trofi El Real. Oleh karena itu, mahkota raja sepak bola Eropa secara khidmat bersemayam di kepala El Real.

Setelah kemenangan di Wembley, surat kabar nasional Spanyol menahbiskan El Real sebagai “Raja absolut Liga Champions”.

Pengakuan tersebut ditambahi dengan tulisan kecil di atas foto selebrasi gol Nacho, “Raksasa Spanyol dibuat menderita oleh Borussia Dortmund, namun mereka tampil sebagai pemenang di Wembley” (Marca 01/06/24).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com