Paul Merson Beri Peringatan untuk Xabi Alonso, Awas Menyesal

KOMPAS.com - Xabi Alonso memutuskan untuk lanjut melatih Bayer Leverkusen setidaknya untuk satu musim lagi. Alonso menandatangani perpanjangan kontrak bersama kubu BUndesliga tersebut hingga 2026.

Xabi Alonso mengungkapkan bahwa dia merasa punya kesamaan visi dan pengertian bersama kubu Bayer Leverkusen.

Keputusan Xabi Alonso secara tidak langsung menepis rumor yang menyebut ia bakal pindah ke kursi kepelatihan Liverpool atau Bayern Muenchen musim depan.

Kabar tersebut membuat eks bintang Arsenal, Paul Merson, khawatir Xabi Alonso akan menyesali keputusannya.

Baca juga: Xabi Alonso Bertahan di Leverkusen, Torres Jadi “Bayangan” Klopp di Liverpool

Menurut Merson, kesempatan untuk menukangi dua klub besar itu tidak datang setiap saat.

“Anda berbicara tentang dua pekerjaan terbesar di dunia sepak bola. Mereka mungkin tidak akan pernah datang lagi,” kata Merson soal Alonso menolak Liverpool dan Muenchen, seperti dikutip dari Mail Sport.

Merson meyakini tidak banyak lagi yang bisa dicapai Alonso bersama Leverkusen jika dia berhasil membawa Florian Wirtz dkk meraih gelar Bundesliga dan DFB Pokal pada musim ini.

Alonso berhasil membawa Leverkusen ke puncak klasemen Liga Spanyol dengan perolehan 73 poin, terpaut jauh dengan Muenchen yang baru mengantongi 60 poin.

Leverkusen juga menjadi satu-satunya kubu Bundesliga tersisa dari empat tim yang akan bertanding di semifinal DFB Pokal pada awal April ini.

Baca juga: Respons Juergen Klopp Usai Xabi Alonso Putuskan Tetap di Bayer Leverkusen

“Saya tidak melihat Bayer Leverkusen memenangkan liga lagi tahun depan, saya pikir raksasa Bayern akan terus melanjutkan performa mereka dalam 10 tahun terakhir,” tutur Merson.

Lebih lanjut, Merson mengaku bahwa dirinya terkejut dengan keputusan Alonso. Ia pun berharap supaya pemenang Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008 serta 2012 itu tidak menyesali keputusannya.

“Saya terkejut. Saya hanya berharap dia tidak menyesali ini,” ujar Merson.

“Saya tahu seperti apa dunia manajemen, semua orang pada akhirnya akan dipecat. Itu adalah dua pekerjaan terbesar di dunia sepak bola,” jelasnya.