KOMPAS.com - Persib Bandung akan melayangkan surat protes kepada PSSI atas kinerja wasit M Erfan Efendi yang memimpin duel Barito Putera vs Persib dalam laga pekan ke-25 Liga 1 2023-2024.
Laga yang digelar di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (23/2/2024), itu diwarnai kartu merah yang dinilai keliru kepada bek andalan Persib, Alberto Rodriguez.
Pada menit ke-68, Gustavo Tocantins, penyerang Barito Putera, terjatuh di kotak penalti setelah diapit dua bek Persib, Alberto dan Nick Kuipers.
Wasit menyatakan pelanggaran. Setelah berdiskusi dengan asisten wasit (hakim garis), Erfan Efendi melayangkan kartu merah langsung kepada Alberto dan tendangan bebas tipis di luar garis kotak penalti.
Baca juga: Hasil Barito Putera Vs Persib 1-1: David da Silva Akhiri Paceklik Gol, Maung Gagal Menang
Alberto tampaknya dianggap melakukan pelanggaran orang terakhir sebelum Tocantins berhadapan dengan kiper Kevin Ray Mendoza.
Situasi tersebut yang menjadi momen titik balik bagi Barito Putera untuk terus menggencarkan serangan mencari gol penyama kedudukan.
Barito Putera akhirnya sukses menyamakan skor pada menit ke-90 lewat gol pemain pengganti Yuswanto Aditya memaksa skor imbang 1-1.
Yuswanto menyamakan skor yang dicetak pemain Persib David da Silva (DDS) pada menit ke-11.
Baca juga: Head to head Barito Putera Vs Persib, Hasil Imbang Terulang?
Bojan Hodak pelatih Persib meyakini timnya akan mengirimkan surat komplain keberatan atas kinerja pengadil lapangan Erfan Efendi.
"Namun, sejujurnya saya yakin bahwa setelah pertandingan ini, kami akan menuliskan keberatan soal wasit karena ada beberapa keputusannya yang keliru," tutur Hodak.
Menurut pelatih 52 tahun ini, tak hanya kartu merah Alberto, ada beberapa keputusan yang keliru diambil oleh wasit asal Surabaya itu.
"Kami hanya tidak senang dengan kepemimpinan wasit. Kami akan mengajukan keberatan secara resmi," katanya.
Baca juga: Barito Putera Vs Persib: Memori Gol Indah Madinda, Kini Game Plan Berbeda
Hodak tak memungkiri bahwa dirinya ingin berbicara panjang lebar soal wasit di Indonesia, tetapi ada batasan yang membuat dirinya harus lebih bijak.
Perihal komplain sudah bukan menjadi ranahnya sebagai pelatih, melainkan manajemen klub.
"Saya sebenarnya ingin berbicara banyak mengenai wasit, tetapi saya tidak bisa," ucapnya.
Baca juga: VAR Segera Dipakai di Liga 1, Tingkatkan Kualitas Sepak Bola Indonesia
Kepemimpinan Erfan Efendi juga disoroti pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan.
Kepemimpinan wasit yang menandakan darurat video assistant referee (VAR) di sepak bola Indonesia.
RD, begitu ia dipanggil, menilai gol David da Silva menit 11 berbau offside. Andai VAR berlaku gol itu akan dicek dan mungkin tidak disahkan.
"Kalau tadi ada VAR, itu saya rasa offside, saya sudah menonton videonya, kami ulang dan itu posisi DDS ada dua step di belakang pemain kami saat terima passing," kata RD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.