Calhanoglu Cinta Inter, Tinggalkan Milan Bukan karena Uang

KOMPAS.com - Hakan Calhanoglu mengaku menyeberang dari AC Milan ke Inter Milan bukan karena dorongan uang.

Calhanoglu menemukan hidup baru bersama Inter Milan, rival bebuyutan AC Milan.

Menempati posisi regista alias sutradara permainan yang berdiri di depan garis pertahanan, Calhanoglu merekah.

Visi permainannya yang tajam mengantar Inter Milan memuncaki klasemen Liga Italia 2023-2024.

Tim beralias Il Biscione (Si Ular Besar) unggul sembilan poin dari Milan yang menempati posisi tiga. Calhanoglu pun tumbuh menjadi idola baru bagi suporter Inter.

Sebaliknya, fan Milan kerap menempelkan cap pengkhianat untuk Calhanoglu yang menuju Inter pada 2021, usai empat tahun membela panji Il Rossoneri (Si Merah-Hitam).

Baca juga: Klasemen Liga Italia: Inter di Puncak, Juventus Mengancam, Milan Tertinggal

Cinta adalah alasan Calhanoglu memilih Inter. Demi Il Nerazzurri (Si Hitam-Biru), Calhanoglu bahkan mengaku menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi.

“Saya memilih untuk tak pergi karena saya cinta Inter. Saya punya peran penting. Saya berterima kasih kepada Inter karena mereka membuat saya berkembang,” ucap Calhanoglu, dilansir dari Football Italia.

Pada musim panas 2021, Calhanoglu menyeberang ke kubu Inter dengan status bebas transfer.

Kala itu, pihak Calhanoglu menemui kebuntuan dalam negosiasi perpanjangan kontrak dengan Milan.

“Semua orang berpikir saya meninggalkan Milan karena uang. Namun, uang bukan segalanya.”

“Bagi saya cinta lebih penting dan itulah yang saya dapatkan dari suporter kami. Ini adalah sesuatu yang selamanya akan tinggal di hati saya. Saya punya banyak target di Inter,” kata Calhanoglu.

Baca juga: Chaka Traore, Remaja 19 Tahun AC Milan yang Membuat Rafael Leao Bahagia

Sejak pindah ke Inter, Calhanoglu kerap menjadi sasaran kebencian fan Milan.

Bahkan, saat pawai scudetto Milan pada 2021-2022, nama Calhanoglu dipakai Zlatan Ibrahimovic untuk memancing ujaran kebencian dan kemarahan suporter.

Namun, Calhanoglu sama sekali tak menyesali kepindahan ke Inter, kendati sampai kini dirinya belum mampu mempersembahkan gelar juara Liga Italia.

“Fan Milan berkata itu adalah sebuah kesalahan mengingat kegagalan (Inter) meraih scudetto pada 2022? Saya mendoakan mereka yang terbaik, namun dengan sabar kita lihat saja,” ujar gelandang Turki kelahiran Jerman itu, dikutip La Gazzetta dello Sport dari Mediaset.