BANDUNG, KOMPAS.com - Industri sepak bola terus berkembang, Persib Bandung sadar betul celah mana yang bisa mereka maksimalkan untuk memajukan klub dan terus berinovasi di kalangan Generasi Z (Gen Z).
Gen Z adalah generasi yang lahir setelah Generasi Milenial.
Program KolaboraSIB menjadi magnet dan momentum yang baik bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM), seperti brand dari Cosmic dan Hammerstouth.
Kedua brand lokal ini dinilai mewakili gaya berpakaian (style) para suporter Persib. Cross Industry antara sepak bola dan usaha kecil menengah (UKM) digiatkan lewat kolaborasi itu.
Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jalan Berbeda Pemain Persib di Timnas
Hal tersebut yang turut menjadi atensi bagi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop-UKM), Teten Masduki.
Ia menyempatkan berkunjung ke Persib Store di Jl Sulanjana Bandung pada Rabu (11/10/2023).
Didampingi jajaran Komisaris Persib Kuswara S. Taryono dan Direktur Operasional Muhammad Iskandar, Teten berkeliling melihat produk original Persib, termasuk di pojok KolaboraSIB.
Teten mengapresiasi ide kreatif dari klub Persib yang memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk menjadi supplier bagi produk-produk yang dikeluarkan Persib.
Baca juga: Fakta Menarik, Ciro Alves Spesialis Pencetak Gol Tandang Persib
Ia tahu bahwa Persib adalah magnet tersendiri bagi masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Persib yang sudah memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk menjadi supplier bagi Persib untuk beberapa produk," kata Teten.
"Ini satu kolaborasi yang bagus, ada program co-branding ya karena kalau Persib kan sudah punya nilai jual tinggi, brand value-nya tinggi sehingga kalau ada kolaborasi produk, co-branding produk ini juga akan menguntungkan para pelaku UMKM,” paparnya.
Baca juga: Setelah Lawan Persebaya, Persib Istirahat Total
Ia berharap kolaborasi ini bisa dikembangkan oleh Persib ketika klub kesayangan Bobotoh ini berlaga di kandang sendiri di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Pelaku usaha kuliner bisa dilakukan, menjadi potensi kolaborasi selanjutnya yang bisa klub Persib terus kembangkan ke depannya.
“Potensi untuk dikembangkan kolaborasi dengan banyak supplier dari para UMKM tadi di stadion ya karena ada pertandingan, pelaku UMKM di sektor kuliner juga bisa memanfaatkan produk ekonomi di saat pertandingan ini saya kira sangat bagus,” katanya.
“Usaha pengembangan sepak bola di Indonesia nih kebetulan saya kan bekas kepala staf presiden, jadi saya tahu desain besar Pak Jokowi itu untuk pengembangan industri bola itu kan basisnya adalah klub basisnya adalah industri,” katanya.
Baca juga: Adu Statistik Bomber Persib Bandung, David da Silva Vs Ezechiel
Sebab sepak bola di Indonesia kini sudah dikelola secara profesional, maka setiap klub pasti memiliki model ekonomi bisnis sustainable atau berkelanjutan.
Teten mengatakan harapannya setiap klub mampu mengelola potensi-potensi untuk bisa memiliki kemampuan kapital yang kuat yang nantinya akan menjadi fondasi dari klub itu sendiri secara finansial.
"Karena itu bagaimana klub itu secara ekonomi bisnis modelnya harus sustain ya jadi bukan model yang lama lagi. Jadi basisnya karena ini ada manajemen klub, ada manajemen stadion secara profesional, jadi seluruh aspeknya harus bisa menghasilkan value ekonomi,” bebernya.
"Klub kita kalau bisa ya punya kemampuan kapital yang kuat sehingga bisa membangun industri sepak bola, fondasinya kuat ya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.