KOMPAS.com - Cristiano Ronaldo pernah mempengaruhi Manchester United untuk mengubah formasi. Dampaknya, Jadon Sancho menjadi korban.
Sancho pindah ke Old Trafford pada musim panas 2021 ketika Ole Gunnar Solskjaer masih menjadi pelatih.
Sang pemain diharapakan bisa bersinar dan menjadi kunci setelah diboyong dari Borussia Dortmund dengan biaya 73 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun).
Namun, statusnya dalam tim terganggu ketika Ronaldo kembali secara sensasional ke Old Trafford dari Juventus.
Baca juga: Pemain-pemain Man United Sudah Muak dengan Jadon Sancho
Sancho mengalami awal yang lambat di bawah Solskjaer, tetapi menikmati rentetan penampilan yang membaik ketika Ralf Rangnick bergabung dengan klub sebagai pelatih interim.
Sayangnya, Ronaldo memiliki ide lain. The Athletic melaporkan, bintang Portugal itu mencoba mempengaruhi gaya bermain klub.
Ini berarti Ronaldo berusaha agar Rangnick beralih dari formasi 4-3-3 ke formasi 4-4-2, yang akhirnya menyebabkan Sancho duduk di bangku cadangan.
Untungnya bagi sang pemuda, Rangnick bertahan pada pendiriannya dan bersikeras bahwa perubahan dalam sistem akan mengganggu performa winger tersebut, yang baru saja mencetak dua gol dalam tiga pertandingan sebagai pemain sayap.
Sancho tetap menjadi pemain kunci di bawah pelatih interim, tetapi sejak itu, dia kesulitan memenuhi ekspektasi.
Pada musim pertama Erik ten Hag, Sancho mencetak tujuh gol dan menciptakan tiga assist dalam 41 penampilan untuk Manchester United.
Baca juga: Konflik Ten Hag Vs Sancho di Man United, Ferguson Tak Akan Senang
Namun, musim ini masa depannya di klub tersebut tampak sangat diragukan setelah bos asal Belanda itu mengkritik kerja kerasnya di lapangan latihan.
Setelah pertandingan melawan Arsenal, Ten Hag berkomentar tentang alasan tidak memilih Jadon Sancho bermain.
“Jadon, berdasarkan penampilannya dalam latihan, tidak terpilih,” ucapnya
“Anda harus mencapai tingkat yang diharapkan di Manchester United setiap hari dan kami dapat membuat pilihan di lini depan. Jadi untuk pertandingan ini, dia tidak terpilih," tambahnya.
Namun, Sancho tidak menerima penjelasan tersebut, yang ia sampaikan dalam unggahan media sosial yang kini sudah dihapus
Baca juga: Bruno Fernandes Dikritik Jadon Sancho, lalu Ribut dengan Casemiro
"Tolong jangan percayai segala hal yang Anda baca! Saya tidak akan membiarkan orang mengatakan hal yang sama sekali tidak benar, saya telah berperilaku dengan baik dalam latihan sepanjang minggu ini,” ucap penyerang berusia 23 tahun tersebut.
"Saya percaya ada alasan lain di balik hal ini yang tidak akan saya bahas, saya telah menjadi kambing hitam untuk waktu yang lama dan ini tidak adil!" tutup Sanco di akun media sosial pribadinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.