KOMPAS.com - Asisten pelatih Arema FC, Putu Gede, setuju dengan wacana pemberhentian kompetisi sementara buntut rasialisme yang muncul pada awal Liga 1 2023-2024.
Tiga pemain PSM Makassar, Yance Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erwin Gutawa, mendapatkan serangan rasialisme di media sosial.
Buntut dari kasus tersebut, Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) menempuh jalur hukum untuk menuntut pelaku rasialisme.
Selain itu, APPI juga menyarankan kompetisi Liga 1 2023-2024 dihentikan sementara.
Baca juga: Rasialisme di Liga 1, PSSI Diminta Tegas dan Menjauhkan Rasisme dari Sepak Bola
Saran tersebut kemudian mendapatkan respons persetujuan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pucuk pengambil keputusan tertinggi sepak bola Indonesia tersebut menegaskan siap mengistirahatkan kompetisi jika memang dibutuhkan.
Putu Gede pun mendukung rencana tersebut. Ia menegaskan sudah seharusnya semua pihak tidak memberikan ruang terhadap perilaku diskriminasi, apa pun bentuknya.
"Siapa yang mau dikata-katain seperti itu. Tidak ada yang mau dilahirkan seperti itu," katanya.
Berdasarkan pengalamannya selama 30 tahun mengarungi sepak bola Indonesia, ia mengaku tidak pernah menemui hal semacam ini di stadion.
Namun, justru muncul dari sosial media yang dilakukan oleh oknum yang belum tentu datang ke stadion secara langsung.
"Di zaman dulu itu tidak ada. Indonesia baru-baru ini saja beberapa tahun terakhir," ujar mantan pelatih PSS Sleman itu.
"Apalagi saat itu saya pernah di Serui (Papua) tidak ada. Baru-baru sejak ada media sosial. Di stadion tidak ada," katanya.
Baca juga: Rasialisme di Liga 1, FIFA Berkata Sepak Bola Harus Berhenti Saat Ada Diskriminasi
Putu Gede merasa rasisme ini menjadi fenomena baru yang terjadi akibat kebebasan yang tidak terkendali.
Karena itu, harus ada kontrol dengan tindakan tegas atau bahkan efek jera bagi pelaku.
"Baru ini, makanya saya kaget, kok ada rasisme, mereka malah nyontoh di luar. Namun, memang kalau ada kebijakan itu, kami dukung,” kata pelatih berdarah Bali itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.