Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasialisme di Liga 1, FIFA Berkata Sepak Bola Harus Berhenti Saat Ada Diskriminasi

Kompas.com - 08/07/2023, 10:30 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, setuju jika Liga 1 2023-2024 dihentikan sementara karena adanya aksi rasialisme.

Usulan penghentian sementara Liga 1 2023-2024 usai aksi rasialisme datang dari Asosiasi Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI). 

Tiga pemain PSM Makassar menjadi korban rasialisme, yakni Yance Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erwin Gutawa dalam laga melawan Persija di Stadion Gelora Bung Karno pada 3 Juli 2023. 

"Ya, setuju," kata Erick Thohir, sebagaimana dilansir Kompas.com dari Antara. 

Baca juga: Jangan Ada Lagi Rasisme di Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir mengatakan bahwa rasialisme harus dilawan dan ditindak tegas agar ada efek jera dan hal tersebut tak terjadi lagi pada masa depan. 

"Harus ada tindakan bertahap yang diambil. Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa," kata Erick Thohir. 

"Saya meminta nanti setelah jambore suporter (sudah ada di Surabaya) dan di berbagai tempat, suporter nanti mempunyai perspektif yang sama apa itu rasialisme," ujarnya. 

"Ke depannya akan mulai kami tindak karena sangat sedih ketika kita bangga sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih, ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting, ada yang lurus. Sukunya macam-macam lalu terjebak hal yang seperti ini, sangat menyedihkan," ucap Erick. 

Baca juga: Liga 1 Baru 2 Pekan, PSSI Isyaratkan Kompetisi Dihentikan Sementara

"Apalagi, kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, tengah, saya rasa ini tidak bisa ditoleransi," ujar pria yang juga menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. 

Aksi rasialisme masih kerap terjadi di dunia sepak bola. Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, juga menjadi korban saat bertandang ke markas Valencia pada Mei 2023. 

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menegaskan bahwa ofisial pertandingan punya kuasa untuk menghentikan laga jika ada aksi rasialisme. 

"Tidak ada sepak bola jika ada rasisme! Jadi, mari kita hentikan pertandingan. Para wasit memiliki kesempatan ini di kompetisi FIFA karena kami memiliki proses untuk menghentikan pertandingan," kata Gianni Infantino dikutip dari laman resmi FIFA. 

Baca juga: Pelatih PSG Masuk Tahanan Polisi Atas Dugaan Rasialisme

"Tindakan harus diambil di setiap level, di tingkat nasional juga. Semua orang harus memahami hal ini dan kami akan melangkah bersama-sama sampai akhir," tuturnya. 

FIFA selaku induk sepak bola dunia lantas mengambil sikap. Salah satunya dengan membuat gugus tugas untuk menangani masalah rasisme. 

Selain itu, Gianni Infantino juga menyatakan bahwa pelaku rasialisme harus dihukum tegas dan dilarang menonton bola langsung di stadion di seluruh dunia. 

"Kami ingin mengidentifikasi para pelaku rasialisme di stadion dan media sosial. Mereka adalah penjahat. Mereka harus dilarang masuk stadion di berbagai penjuru dunia," kata Infantino. 

"Pihak berwenang harus membawa orang-orang ini ke pengadilan. Rasialisme adalah sebuah kejatan. Kami juga akan memperkuat keterlibatan dengan para pemain dalam topik krusial ini," ucapnya. 

"Saya senang Vinicius Junior setuju untuk menjadi bagian dari gugus tugas yang akan melibatkan para pemain penting lainnya dan akan menguraikan langkah-langkah konkret serta efisien untuk mengakhiri rasisme dalam sepak bola untuk selamanya," ujar Infantino. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com