KOMPAS.com - Serangkaian kontroversi menghiasi pertandingan antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan wasit yang tak menghiraukan pemain PSM saat mengalami cedera.
Pada menit ke-79, terjadi kemelut di depan gawang PSM yang membuat Yance Sayuri kesakitan sambil memegang perut. Akan tetapi, wasit tetap melanjutkan pertandingan.
Beberapa detik kemudian, Persija yang menguasai bola melakukan serangan cepat. Lini belakang PSM tidak siap karena konsentrasinya terpecah melihat pemain yang masih kesakitan di depan gawang.
Baca juga: Pelatih PSM Respons Kontroversi Guling-guling Lawan Persija Jakarta
Persija yang tidak melihat wasit menghentikan pertandingan tetap melanjutkan serangan mereka dan berhasil mencetak gol lewat Ryo Matsumura.
Bernardo Tavares pun geram dengan kepemimpinan wasit yang membiarkan pemain terus kesakitan, apalagi sampai berujung gol ke gawang PSM.
"Hal yang perlu saya tekankan adalah wasit utama mempunyai peranan penting untuk menegakkan fair play. Kalau pemain jatuh di bawah lebih dari satu menit, mungkin wasit harus menghentikan pertandingan, itu bisa saja serius," kata pelatih asal Portugal itu.
"Itu bisa saja hal yang menimbulkan kematian, tetapi dia tidak menghentikan pertandingannya. Persija mencetak gol pada saat pemain kami terjatuh di lapangan," katanya.
Baca juga: Hasil Persija Vs PSM Makassar 1-1: Golazo Ryo Matsumura Selamatkan Macan Kemayoran
Ia merasa wasit sebagai pemimpin pertandingan harus mengedepankan keselamatan pemain di dalam lapangan.
Wasit juga seharusnya memastikan terlebih dahulu kondisi pemain dan melanjutkan permainan saat semuanya dalam kondisi baik.
Sebab, bisa saja apa yang dialami pemain sangat membahayakan dan bisa berisiko pada kematian.
"Tentu saja hasil saya tidak senang karena apa yang dilakukan wasit. Wasit bukan dokter, tidak mengetahui apa yang terjadi pada pemain tersebut pada saat terjatuh," ujar pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
"Itu bisa saja hal serius dan mengakibatkan hal yang serius pada pemain. Seharusnya, menurut saya, itu pertandingan harus dihentikan, tidak peduli mau diberikan extra time 10 menit atau 20 menit, yang jelas pertandingan dihentikan saat pemain jatuh," katanya.
Pelatih yang membawa PSM Juara Liga 1 2022-2023 tersebut lantas membandingkan perlakukan wasit di negara lain. Saat pemain jatuh, pertandingan langsung berhenti seketika.
"Saya mau membicarakan sepak bola daripada soal wasit, tapi menurut saya, kalau wasit asing itu akan menghentikan kalau pemain jatuh," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.