KOMPAS.com - PSM Makassar sukses besar di ajang Liga 1 2022-2023 ini. Selain berhasil menjadi kampiun Liga 1, Tim Juku Eja juga memborong dua gelar penghargaan.
Pelatih Bernardo Tavares dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Liga 1 2022-2023.
Ia menyisihkan nomine-nomine lain yang punya rapor impresif musim ini seperti Thomas Doll (Persija), Aji Santoso (Persebaya), dan Luis Milla (Persib Bandung)
Sedangkan, gelandang Wiljan Pluim berhasil menggondol Golden Ball atau gelar Pemain Terbaik.
Kapten PSM tersebut menyisihkan Stefano Lilipaly (Borneo FC Samarinda), Marc Klok (Persib Bandung), dan Ondrej Kudela (Persija Jakarta).
Baca juga: Rasa Syukur Rasyid Bakri dan Harapan agar PSM Stop Jadi Tim Musafir
Kesuksesan besar ini membuat pelatih Bernardo Tavares mengenang manisnya perjuangan.
Dirinya dan seluruh anggota PSM harus melampaui batas maksimal untuk mencapai titik ini.
Ia mengingat kembali momen pertama kali bergabung dengan PSM.
Tavares langsung dihadapkan situasi sulit karena banyak pemain berkualitas yang menolak bergabung sebagai imbas kondisi sulit klub.
PSM musim lalu mengalami masalah internal yang menyebabkan tim banyak ditinggal beberapa personel bintang dan kondisi tim yang nyaris terdegradasi dengan hanya dua poin memisahkan mereka dari zona terlarang.
Alhasil, Bernardo Tavares harus membangun tim dari titik terendah dengan mengandalkan pemain-pemain yang punya hati untuk PSM sekalipun bukan pemain besar.
Hebatnya, para pemain yang mungkin dianggap sebelah mata tersebut kini berhasil menjelma menjadi pemain-pemain top Liga Indonesia.
“Ketika saya pertama kali datang ke sini pada Mei, tidak ada satupun yang datang membantu karena musim lalu kami hampir terdegradasi,” kenang pelatih asal Portugal.
“Jadi, kami merekrut pemain-pemain muda dari trial seperti Agung (Mannan), Akbar (tanjung) dan (Ramadhan) Sananta serta pemain-pemain Liga 2. Saya pikir kami melakukannya dengan sangat baik,“ tambahnya.
Baca juga: Jerit Kritik Bernardo Tavares untuk Wasit Liga 1 di Tengah Pesta PSM
Tantangan tidak cukup sampai disitu. PSM juga tidak bisa bermain di Makassar karena Stadion Mattoanging sudah dirubuhkan.