Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Inggris Tak Perlu Takut Adu Penalti, Jatah Kemenangan Italia Habis?

Kompas.com - 10/07/2021, 13:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber UEFA

KOMPAS.com - Tim nasional Inggris tak perlu takut jika final Euro 2020 kontra Italia harus berlanjut dan ditentukan lewat adu penalti.

Adapun laga Italia vs Inggris pada final Euro 2020 itu bakal berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.

Sebelum menembus final Euro 2020, Inggris dibayangi rekor buruk ketika harus melakoni adu penalti.

Di laman resmi UEFA tertulis bahwa Inggris sudah empat kali menjalani adu penalti di ajang Piala Eropa atau Euro.

Baca juga: Jadwal Final Euro 2020, Laga Idaman Italia Vs Inggris di Wembley

Dari empat kesempatan tersebut, mereka hanya mampu memetik satu kemenangan, yakni pada perempat final Euro 1996 kontra Spanyol.

Setelah itu, pasukam The Three Lions, julukan Inggris, selalu menelan kekalahan pada tiga kesempatan lainnya.

Italia menjadi salah satu tim yang pernah menyingkirkan Inggris lewat drama adu penalti.

Momen itu terjadi ketika Inggris dan Italia bertemu di perempat final Euro 2012.

Baca juga: Prediksi Italia Vs Inggris: Three Lions Menerjang Sejarah, Penalti Jadi Penentu

Kekalahan Inggris ketika itu mungkin masih membekas, mengingat adanya aksi ikonik dari legenda timnas Italia, Andrea Pirlo, yang mengeksekusi penalti dengan teknik panenka.

Sebelum Italia, Inggris juga kalah adu penalti dari Jerman (semifinal 1996) dan dan Portugal (perempat final 2004).

Rekor buruk ini membuat Inggris tak lebih diunggulkan jika laga kontra Italia pada final Euro 2020 nanti harus berlanjut ke adu penalti.

Namun, Inggris tak perlu takut. Mereka masih memiliki peluang berkat fakta unik yang tercipta dalam sejarah pergelaran Piala Eropa.

Baca juga: Final Euro 2020 Italia Vs Inggris, Para Veteran Azzurri Vs Bocah-bocah Three Lions

UEFA menulis, tidak ada tim yang bisa memenangi dua kali adu penalti dalam satu edisi Piala Eropa.

Selama bertahun-tahun, sudah ada lima tim yang menjadi korban fakta pahit tersebut, yakni Perancis (Euro 1996), Inggris (1996), Polandia (2016), Swiss (2020), dan Spanyol (2020).

Kelima tim itu dengan percaya diri menatap adu penalti berkat modal kemenangan pada babak sebelumnya. Namun, pada akhirnya mereka tersingkir akibat adu penalti kedua dalam edisi Euro yang sama.

Italia selaku penantang Inggris di final Euro 2020 terancam menjadi korban selanjutnya.

Baca juga: Fakta Adu Penalti Italia Vs Spanyol, Morata Menendang dengan Rasa Sakit

Sebab, skuad berjulukan Gli Azzurri itu sudah menjalani satu kali adu penalti dalam pergelaran Euro 2020, yakni ketika bersua Spanyol di semifinal, Rabu (7/7/2021).

Para pemain Italia merayakan kemenangan setelah memenangi semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. Ini jadwal final Euro 2020.AFP/CARL RECINE Para pemain Italia merayakan kemenangan setelah memenangi semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. Ini jadwal final Euro 2020.

Dengan demikian, Italia seolah sudah kehilangan jatah kemenangan via adu penalti.

Kini, dengan adanya fakta unik tersebut, Inggris kembali memiliki peluang jika laga kontra Italia pada final Euro 2020 harus ditentukan lewat adu penalti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com