KOMPAS.com - Juergen Klopp (Liverpool) dianggap seperti pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, karena sering marah dan protes musim ini.
Penilaian itu datang dari legenda sekaligus mantan anak asuh Ferguson di Man United, Gary Neville.
Menurut Gary Neville, kemarahan yang ditunjukkan Juergen Klopp sepanjang musim ini hanyalah siasat untuk memengaruhi psikologis lawan.
Neville memiliki pandangan itu karena Sir Alex Ferguson saat masih melatih Man United sering melakukan hal yang sama seperti Klopp musim ini.
Klopp sepanjang musim ini memang sering menunjukkan kemarahan dan protes dalam konferensi pers sebelum atau sesudah pertandingan.
Baca juga: Sia-sia, Juergen Klopp Ogah Komplain Lagi soal Jadwal Padat Liverpool
Dua poin yang sering diprotes Klopp adalah waktu pertandingan dan aturan tiga pergantian pemain Liga Inggris.
Terkait waktu pertandingan, Klopp protes karena Liga Inggris tetap menerapkan jadwal tanding siang hari musim ini.
Menurut Klopp, jadwal itu sangat tidak adil, terutama untuk tim yang juga mengikuti kompetisi antarklub Eropa.
Protes Klopp kali ini dipengaruhi oleh jadwal fase grup kompetisi antarklub Eropa yang musim ini dipadatkan, sementara waktu pertandingan masih sama seperti biasanya, yakni malam hari.
Klopp protes karena Liga Inggris tidak memikirkan waktu istirahat pemain yang pasti berkurang jika bertanding siang hari, belum lagi dipotong perjalanan antarnegara.
Baca juga: Legenda Man United: Tenang Dulu, Liverpool Era Klopp Belum Hebat...
Terkait aturan pergantian pemain, Klopp heran dengan Liga Inggris yang tidak mengikuti liga-liga top Eropa lainnya.
Seperti diketahui, Liga Inggris musim ini menjadi satu-satunya liga top Eropa yang tetap menerapkan aturan tiga pergantian pemain.
Di sisi lain, liga-liga top Eropa lainnya, seperti Spanyol, Jerman, dan Italia, memilih menerapkan aturan lima pergantian pemain musim ini.
Aturan lima pergantian pemain itu sebenarnya sudah diterapkan liga-liga top Eropa sejak akhir musim lalu untuk menyiasati perubahan jadwal yang disebabkan pandemi virus corona.
Musim ini, UEFA telah memberi kelonggaran ke setiap liga-liga Eropa untuk kembali menerapkan aturan lima pergantian pemain.