Namun, kelonggaran yang diberikan UEFA itu tidak diterapkan Liga Inggris yang memilih mengembalikan aturan tiga pergantian pemain.
Menurut Klopp, keputusan Liga Inggris itu sangat tidak masuk akal mengingat jadwal kompetisi musim ini tetap sama (di luar turnamen klub Eropa yang dipadatkan), sementara waktu persiapan pramusim sangat singkat.
Baca juga: Solskjaer Sebut Man United Disiapkan Kalah karena Jadwal, Klopp Satu Suara
Pada akhirnya, Klopp berkesimpulan bahwa Liga Inggris hanya mementingkan keuntungan komersial melalui hak siar dengan tetap menerapkan waktu pertandingan siang hari.
Klopp juga menilai Liga Inggris tidak memperdulikan keselamatan pemain karena tetap menerapkan aturan tiga pergantian.
Menurut Klopp, badai cedera yang dialami Liverpool musim ini tidak lepas dari aturan tiga pergantian pemain dan jadwal padat.
Protes dengan nada marah sering ditunjukkan Klopp musim ini. Terkini, Klopp sampai beradu argumen dengan reporter BT Sport seusai Liverpool ditahan imbang 1-1 oleh Brighton & Hove Albion ketika ditanya soal kondisi tim.
Melihat Klopp sering melakukan protes, Neville justru teringat dengan Sir Alex Ferguson.
Neville menilai Klopp sebenarnya tidak sungguh-sungguh melakukan protes karena jadwal Liga Inggris sedari dulu sudah padat dan menerapkan waktu pertandingan siang hari sejak 2002 untuk menggaet pasar Asia.
Baca juga: Juergen Klopp dan Pep Guardiola Kompak Kecam Premier League
Neville pada akhirnya menilai Klopp hanya bersiasat untuk memengaruhi psikologis lawan dengan terus memprotes hal yang sama berulang-ulang seperti yang pernah dilakukan Sir Alex Ferguson.
"Setiap pelatih pasti ingin meraih kemenangan. Apa yang dilakukan Klopp saat ini (sering protes) adalah salah satu caranya. Hal itu sudah sering dilakukan Sir Alex Ferguson," kata Neville dikutip dari situs Sky Sports.
"Klopp ingin memengaruhi psikologis lawannya dengan cara terus melakukan protes. Itulah yang dilakukan Sir Alex Ferguson selama 15 sampai 16 tahun," tutur Neville.
"Apa yang dikeluhkan Klopp musim ini sudah diperbincangkan selama 18 tahun terakhir. Jadi, protes Klopp tidak akan mengubah apa pun," ucap Neville menambahkan.
"Saya tahu ada faktor pandemi virus corona yang memengaruhi jalannya kompetisi musim ini. Namun, jadwal dan intensitas pertandingan tidak mungkin berubah karena sudah seperti ini sejak lama," ujar Neville.
Baca juga: Cerita Juergen Klopp Punya Akun Instagram Rahasia untuk Memata-matai Pemain
Dalam penjelasannya, Neville juga menyertakan data jumlah waktu istirahat Liverpool untuk setiap pertandingan musim ini.
Setelah dirata-rata, Liverpool sejauh ini bertanding setiap 5,4 hari sekali. Hingga akhir musim ini, Liverpool diperkirakan akan bertanding 4,5 hari sekali, dengan asumsi lolos sampai final di setiap turnamen yang diikuti.