Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shin Tae-yong Dikatakan Jadi Kunci Evolusi Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 04/11/2020, 11:00 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelatih spesialis sepak bola akar rumput, Jaino Matos, berharap Shin Tae-yong bisa terus dipertahankan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.

Khususnya, Shin Tae-yong diharapkan bisa meningkatkan kualitas pemain di level pemain muda.

Jaino Matos mengatakan pelatih asal Korea Selatan tersebut memegang peran besar dalam kemajuan signifikan yang ditunjukkan timnas U19 Indonesia.

“Saya benar-benar berharap efek Shin Tae-yong dipertahankan. Efek dia sangat luar biasa,” kata mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut kepada KOMPAS.com.

Jaino Matos membenarkan selama ini teknis latihan Shin Tae-yong tak jarang menimbulkan perdebatan.

Baca juga: Apresiasi untuk Shin Tae-yong yang Sedang Mencari Formula Terbaik Timnas U19

 

Terakhir muncul kritik dari salah satu pengamat sepak bola yang yang mengkritisi pola latihan Witan Sulaeman dkk selama training camp di Kroasia.

Baginya, hal tersebut sudah biasa, karena setiap orang punya persepsi dan pendapat sendiri-sendiri.

Namun, Jaino Matos meminta untuk tidak fokus dalam pembahasan kritik maupun teknis.

Ada satu hal yang membuat mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut spesial di mata pelatih asal Brasil tersebut, yakni karakter sang pelatih.

Karakter tersebut membuat STY berbeda dari pelatih-pelatih lain yang selama ini mampir dan pergi di kursi nakhoda tim nainal.

Shin Tae-yong memiliki karakter keras, disiplin, dan tanpa kompromi.

Karakter tersebut kemudian dicerminkan dalam program latihannya yang disebut super keras, berdedikasi, disiplin dan tanpa kompromi.

Baca juga: Soal Pemain Keturunan di Timnas U19 Indonesia, Shin Tae-yong: Kami Cari Semua Posisi

Bagi Jaino Matos, tipe karakter ini yang dibutuhkan Timnas Indonesia sejak lama.

Selama ini dia melihat Indonesia tidak pernah kekurangan pemain bertalenta, hanya karakter dan dedikasi para pemainnya yang tidak mencukupi.

Sehingga, hal ini membuat pemain Indonesia tertinggal dari negara-negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com