Klub Kasta Kedua Ini Tahu Cara Hormati Fans Kakek-kakek

LONDON, KOMPAS.com - Brentford namanya.

Klub anggota kasta kedua Liga Inggris, Championship, punya ambisi untuk menjadi anggota baru Liga Primer, kasta utama Liga Inggris.

Baca juga: Arsenal Takluk 2-3 dari Brentford, Mikel Arteta Beri Pembelaan

Brentford, klub berjulukan The Bees ini pernah menghuni Liga Primer, sejatinya.

AFP/GLYN KIRK Danny Welbeck mencetak gol pembuka Arsenal ke gawang Brentford pada pertandingan Piala Liga Inggris di Stadion Emirates, 26 September 2018.

"Tapi, itu sekitar 70 tahun lalu," kata pelatih Brentford Thomas Frank.

Baca juga: 5 Reaksi Kocak Kekalahan 2-3 Arsenal Vs Brentford

Klub gaek kelahiran 10 Oktober 1889 ini menjadi rival klub-klub kawasan London Barat semisal Fulham dan Queens Park Rangers (QPR).

Di London Barat, Chelsea pun bermarkas.

Premier League Markas Queens Park Rangers, Loftus Road.

Brentford masih nangkring di posisi tiga dari 24 klub peserta Divisi Championship.

Bermain 39 kali, klub ini mengoleksi poin 66 hasil dari 19 kali menang, 9 kali seri dan 11 kali kalah.

Pemuncak klasemen sementara adalah Leeds United yang mengoleksi 74 poin dari 29 kali laga.

TWITTER @ElliottHackney Foto Osama bin Laden (depan, empat dari kiri) terpampang di tribun Leeds United dalam bentuk potongan kardus.

Di posisi kedua ada West Bromwich Albion yang mengejar Leeds dengan torehan 71 poin.

West Brom main 39 kali dan 19 kali menang, 14 kali seri, serta 6 kali kalah.

Shutterstock Ilustrasi virus corona

Di dasar klasemen sementara, bercokol Barnsley dengan angka 38 hasil dari 9 kali menang, 11 kali seri, dan 19 kali kalah.

Frank yang mengaku betah di Brentford menyisipkan pesannya, khususnya berkenaan dengan pandemi corona.

"Etos kerja klub di Inggris selama pandemi corona terlihat dari pimpinannya," kata Thomas.

Pixabay ilustrasi kakek tua

Thomas Frank menunjuk bos Brentford Cliff Crown.

Crown dalam satu kesempatan tetap menawarkan sekitar 1.000 pemegang tiket musiman berusia seumuran kakek-kakek, 70 tahun.

Para fans gaek itu ditawarkan apakah tetap berkeinginan menyaksikan laga klub andai mereka dalam kondisi oke.

"Inilah hal penting bahwa contoh datang dari atas menuju ke bawah," pungkas Thomas Frank.