Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotongan Gaji Liga Inggris Bisa Merugikan Program Melawan Covid-19

Kompas.com - 05/04/2020, 18:50 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

KOMPAS.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) memahami betul keinginan para pemain Liga Inggris untuk memberikan bantuan bagi klub di tengah pandemi virus corona yang meluas di Inggris.

Salah satu caranya adalah dengan memberlakukan kebijakan pemotongan gaji sebesar 30 persen.

Namun, PFA menilai kebijakan tersebut justru bisa merugikan program yang didanai pemerintah tak terkecuali layanan kesehatan masyarakat (National Health Service/NHS).

Melansir Sky Sports, diskusi tengah berjalan di antara perwakilan Premier League (kasta tertinggi Liga Inggris) dan PFA. Topik utamanya adalah mengenai pemotongan gaji pemain sebesar 30 persen selama pandemi virus corona.

Baca juga: Kebijakan Potong Gaji di Liga Inggris Seharusnya Berkaca pada NHS

Kendati demikian, sejauh ini belum ada kesepakatan antara Premier League dan PFA untuk mengimplementasikan rencana tersebut.

PFA justru mengingatkan bahwa dengan sistem PAYE (Pay As You Earn), pajak gabungan atas gaji para pemain bisa mendanai layanan publik seperti NHS dan sangat dibutuhkan pada masa sulit karena virus corona saat ini.

Dihimpun dari Citizens Advice, sistem PAYE adalah metode pembayaran pajak penghasilan dan kontribusi asuransi nasional.

Perusahaan akan memotong pajak dan kontribusi asuransi nasional sebelum memberikan gaji kepada karyawan.

"Para pemain sadar bahwa dengan sistem PAYE, pajak gabungan atas gaji mereka adalah kontribusi yang nyata untuk mendanai layanan publik yang penting saat ini," bunyi pernyataan PFA yang dikutip dari Sky Sports.

"30 persen pemotongan gaji akan membebani kerja Menteri Keuangan. Ini akan merugikan NHS dan layanan publik lainnya yang didanai pemerintah."

"Usulan pengurangan gaji sebanyak 30 persen selama periode satu tahun setara dengan 500 juta pound (Rp 10 triliun) dan hilangnya kontribusi pajak sebanyak 200 juta pound (Rp 4 triliun) kepada pemerintah," demikian kata PFA.

Di sisi lain, eks pemain Liverpool, Danny Murphy, mengatakan para pemain Liga Inggris harus mengetahui uang hasil pemotongan gaji 30 persen digunakan untuk apa pada situasi seperti ini.

"Liga Inggris sudah menyarankan para pemain untuk memotong gaji 30 persen dan tampaknya disetujui oleh klub," kata Murphy.

"Saya tidak berpikir para pemain keberatan akan hal itu tapi mereka pantas tahu uang tersebut akan digunakan untuk apa setelahnya."

Baca juga: Salah Satu Penghuni 10 Besar Klasemen Liga Inggris Terancam Bangkrut

"Kami bicara soal pemotongan gaji dalam jumlah yang besar, jutaan pound. Jika uang digunakan untuk NHS atau kegiatan amal, maka tak masalah. Akan tetapi kalau tetap berada di klub, itu hal lain yang harus dijelaskan," sambung dia.

Sementara itu, kapten Liverpool, Jordan Henderson, telah menggagas ide untuk menggalang donasi dari pesepak bola Liga Inggris.

Jordan Henderson bersama kapten lain dari klub Premier League meminta pemain untuk menyumbangkan uang yang nantinya dialokasikan kepada petugas medis yang bekerja di garis terdepan penanganan Covid-19.

Para pemain dikabarkan setuju untuk mengumpulkan uang dan akan melakukan diskusi dengan perwakilan pemerintah serta NHS soal bagaimana dana tersebut bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com