Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Opsi FIGC jika Liga Italia Dihentikan, Juventus Bisa Juara Cepat

Kompas.com - 11/03/2020, 06:30 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengajukan tiga wacana yang bisa dipertimbangkan jika Liga Italia musim ini terpaksa tidak dilanjutkan karena virus corona.

Salah satu wacana yang diajukan FIGC adalah memberi gelar juara kepada Juventus yang saat ini menjadi pemuncak klasemen Liga Italia.

Wacana itu diajukan oleh Presiden FIGC, Gabriele Gravina, setelah mengadakan pertemuan dengan Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI) dan Pemerintah Italia, Selasa (10/3/2020).

Hasil pertemuan itu menghasilkan keputusan semua event olahraga di Italia, termasuk Serie A, akan ditunda sampai 3 April mendatang.

Baca juga: BREAKING NEWS, Kompetisi Olahraga Termasuk Liga Italia Dihentikan Sementara

Keputusan itu membuat FIGC ragu Liga Italia akan selesai tepat pada 24 Mei 2020, bahkan jika harus diperpanjang sampai 31 Mei.

Keraguan FIGC didasari oleh masih adanya empat laga tunda Liga Italia dan Coppa Italia yang belum rampung.

Di sisi lain, Italia juga harus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pembukaan Piala Eropa atau Euro 2020 pada 12 Juni mendatang.

Kondisi itu membuat Liga Italia harus selesai pada akhir Mei 2020.

Baca juga: Kompetisi Olahraga di Italia Dihentikan, Bagaimana Kelanjutan Serie A dan Euro 2020?

Sebagai antisipasi, Gabriele Gravina memberi tiga opsi jika pada akhirnya Liga Italia tidak bisa dilanjutkan.

Opsi pertama adalah tim juara Liga Italia akan menjadi milik Juventus sesuai dengan tabel klasemen sebelum kompetisi dihentikan.

Hingga pekan ke-26, Juventus memimpin dengan koleksi 63 poin diikuti oleh Lazio (62) dan Inter Milan (54) yang baru bermain 25 kali.

Kemudian, opsi kedua adalah Liga Italia berakhir tanpa pemenang sehingga tim yang lolos ke kompetisi Eropa diserahkan kepada UEFA.

Opsi terakhir adalah penentuan tim juara akan ditentukan melalui babak play-off begitu juga dengan tim yang akan terdegradasi ke Serie B.

Baca juga: Mario Balotelli Setuju Liga Italia Dihentikan demi Cegah Penyebaran Virus Corona

Meski demikian, tiga opsi tersebut belum bisa diputuskan karena FIGC kembali akan mengadakan rapat.

"Presiden Gravina mengajukan tiga wacana jika pada akhirnya Liga Italia tidak bisa berlanjut karena keadaan darurat virus corona," bunyi pernyataan FIGC dikutip dari situs Football Italia.

"Tiga wacana itu tidak ada urutan prioritas karena masih akan dirapatkan lagi pada 23 Maret mendatang," bunyi pernyataan FIGC.

Sebagai informasi, Liga Italia pernah satu kali menentukan tim juara lewat laga play-off pada musim 1963-1964.

Laga play-off harus dilakukan karena Bologna dan Inter Milan menyelesaikan Liga Italia dengan koleksi poin yang sama, 54.

Bologna pada akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Inter Milan 2-0 pada laga play-off yang digelar di tempat netral, Kota Roma, 7 Juni 1964.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com