JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta tengah diwacanakan jadi salah satu lokasi seri penyelenggaraan balap Formula E pada tahun 2020 mendatang.
Meskipun belum ada kepastian, negosiasi sudah mulai dilakukan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan sudah menemui CEO Formula E, Alejandro Agag di New York, Minggu (14/7/2019).
Berbeda dengan Formula 1, ajang Formula E memang paling konsisten menggelar balapan di sirkuit jalan raya.
Selain lebih mudah dari segi infrastruktur, penyelenggaraan balapan di sirkuit jalan raya juga bertujuan mendekatkan diri ke para penonton.
Hampir semua sirkuit jalan raya yang jadi ajang balap dunia berlokasi di pusat kota.
Baca juga: Tren Sirkuit Jalan Raya di Kota-kota Besar Dunia
Menjadi lokasi sirkuit jalan raya untuk balapan skala dunia tentu jadi pengalaman pertama bagi Jakarta.
Sebab selama ini, ajang balap skala internasional yang mampir ke Indonesia selalu dihelat di lintasan permanen yang berjarak hampir 50 kilometer dari Jakarta, Sirkuit Sentul, Bogor.
Berbeda dengan Jakarta, kota di negara tetangga, Singapura, sudah lebih berpengalaman dalam menggelar balap di sirkuit jalan raya.
Sebab sejak 2008, Singapura sudah rutin menjadi lokasi penyelenggaraan seri balap Formula 1.
Di Singapura, lokasi yang dipilih menjadi sirkuit jalan raya adalah kawasan Marina Bay dan sekitarnya.
Di negeri singa tersebut, penyiapan sirkuit jalan raya dilakukan dengan matang.
Baca juga: F1 Vietnam, Sirkuit Jalanan Hanoi Janjikan Banyak Aksi Salip Menyalip
Dikutip dari laman Land Transport Authority (otoritas transportasi di Singapura), penyelenggaraan balap di sana diupayakan tak sampai mengganggu aktivitas bisnis.
Mereka tetap berupaya agar kegiatan bisnis tetap berjalan normal walau ada penutupan jalan.
Dalam penjadwalan rencana manajemen lalu lintas, pengalihan dan penutupan jalan dilakukan selambat mungkin untuk meminimalkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.