Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formula E Jakarta dan Peran MRT dalam Balap Jalan Raya di Singapura

Kompas.com - 17/07/2019, 08:30 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta tengah diwacanakan jadi salah satu lokasi seri penyelenggaraan balap Formula E pada tahun 2020 mendatang.

Meskipun belum ada kepastian, negosiasi sudah mulai dilakukan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan sudah menemui CEO Formula E, Alejandro Agag di New York, Minggu (14/7/2019).

Berbeda dengan Formula 1, ajang Formula E memang paling konsisten menggelar balapan di sirkuit jalan raya.

Selain lebih mudah dari segi infrastruktur, penyelenggaraan balapan di sirkuit jalan raya juga bertujuan mendekatkan diri ke para penonton.

Hampir semua sirkuit jalan raya yang jadi ajang balap dunia berlokasi di pusat kota.

Baca juga: Tren Sirkuit Jalan Raya di Kota-kota Besar Dunia

Menjadi lokasi sirkuit jalan raya untuk balapan skala dunia tentu jadi pengalaman pertama bagi Jakarta.

Sebab selama ini, ajang balap skala internasional yang mampir ke Indonesia selalu dihelat di lintasan permanen yang berjarak hampir 50 kilometer dari Jakarta, Sirkuit Sentul, Bogor.

Pebalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, memimpin catatan waktu lap pada sesi latihan bebas 1 GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Jumat (14/9/2018).DOK. RED BULL RACING Pebalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, memimpin catatan waktu lap pada sesi latihan bebas 1 GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Jumat (14/9/2018).

Berbeda dengan Jakarta, kota di negara tetangga, Singapura, sudah lebih berpengalaman dalam menggelar balap di sirkuit jalan raya.

Sebab sejak 2008, Singapura sudah rutin menjadi lokasi penyelenggaraan seri balap Formula 1.

Di Singapura, lokasi yang dipilih menjadi sirkuit jalan raya adalah kawasan Marina Bay dan sekitarnya.

Di negeri singa tersebut, penyiapan sirkuit jalan raya dilakukan dengan matang.

Baca juga: F1 Vietnam, Sirkuit Jalanan Hanoi Janjikan Banyak Aksi Salip Menyalip

Dikutip dari laman Land Transport Authority (otoritas transportasi di Singapura), penyelenggaraan balap di sana diupayakan tak sampai mengganggu aktivitas bisnis.

Mereka tetap berupaya agar kegiatan bisnis tetap berjalan normal walau ada penutupan jalan.

Dalam penjadwalan rencana manajemen lalu lintas, pengalihan dan penutupan jalan dilakukan selambat mungkin untuk meminimalkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

Sebab berbeda dengan penyelenggaraan lari maraton, penyelenggaraaan balapan di sirkuit jalan raya memerlukan penutupan jalan yang lebih lama.

Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.AFP/GETTY IMAGES/David Dee Delgado Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.

Menurut LTA, penutupan jalan di kawasan Marina Bay dan sekitarnya membutuhkan waktu mencapai dua minggu.

Saat perhelatan F1 musim 2008, jalan-jalan di sekitar Marina Bay mulai ditutup secara bertahap pada tanggal 20 September, dan baru dibuka pada tanggal 2 Oktober.

Baca juga: Meski Silverstone Lanjut, Wacana F1 di Jalanan London Tetap Mengemuka

Penyelenggaraan balapan Grand Prix Singapura hanya dilakukan tiga hari, tepatnya pada 26-29 September.

"Dengan adanya sirkuit yang terletak di jantung kota, kebutuhan berbagai pemangku kepentingan, bisnis dan hotel di kawasan tersebut juga harus dipertimbangkan," kata Lim Neo Chian, Wakil Ketua dan Kepala Eksekutif, Badan Pariwisata Singapura ketika itu, yang mengetuai Komite Kerja Formula 1.

Tak cuma memperhatikan aktivitas bisnis, Singapura juga memperhatikan kebutuhan akses transportasi bagi calon penonton.

Karena jalan raya ditutup, calon penonton tentu harus disiapkan sarana transportasi yang memadai.

Marina Bay dan sekitarnya merupakan kawasan di Singapura yang sudah dilayani oleh mass rapid transit (MRT).

Karena itu, mudah bagi otoritas di Singapura untuk menekankan kepada calon penonton agar menggunakan transortasi publik untuk mencapai lokasi balapan.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Lombok Jadi Sirkuit Jalanan Pertama di MotoGP

"Perencanaan yang cermat diperlukan pada hari menjelang perlombaan untuk menyiapkan sirkuit serta memastikan bahwa orang banyak akan dapat mengakses dan menyebar dari area sirkuit dengan cepat dan aman selama hari-hari perlombaan," kata Kepala Eksekutif LTA, Yam Ah Mee.

"Kami berharap bahwa dengan memberikan informasi yang relevan kepada publik tentang pengaturan lalu lintas dan transportasi selama periode (balapan F1) tersebut, kegiatan bisnis di daerah tersebut bisa terus beroperasi secara normal," ucapnya.

Pebalap Scuderia Toro Rosso asal Belanda, Max Verstappen (kiri), memacu mobilnya di depan pebalap McLaren, Jenson Button, pada GP Monaco di Sirkuit Monte Carlo, Minggu (24/5/2015).AFP PHOTO/PHILIPPE DESMAZES Pebalap Scuderia Toro Rosso asal Belanda, Max Verstappen (kiri), memacu mobilnya di depan pebalap McLaren, Jenson Button, pada GP Monaco di Sirkuit Monte Carlo, Minggu (24/5/2015).


Bagaimana dengan di Jakarta?

Sampai saat ini belum diketahui pasti ruas jalan mana yang akan dipakai untuk sirkuit Formula E di Jakarta.

Sejumlah pihak melontarkan beberapa usulan, seperti di Jalan MH Thamrin dan seputaran Jalan Medan Merdeka di sekitaran Monas.

Dalam beberapa tahun terakhir, wacana untuk menggelar balapan jalan raya skala dunia pernah beberapa kali muncul di Indonesia.

Ada dua lokasi di wilayah Tangerang yang pernah disebut, yakni Lippo Karawaci dan BSD.

Baca juga: Menerka Lokasi Jalanan di Jakarta yang Akan Jadi Sirkuit Formula E

Namun ada pula satu lokasi yang benar-benar berada di wilayah Jakarta, bahkan berada di pusat kota.

Lokasi tersebut adalah di seputaran Gelora Bung Karno, termasuk Jalan Pemuda dan Asia Afrika di Jakarta Pusat.

Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).

Jalanan seputaran GBK sempat diwacanakan menjadi arena balapan MotoGP saat ide tersebut pertama kali digaungkan sekitar tahun 2016.

Namun ketika itu, jalanan seputaran GBK dinilai terlalu berbahaya jika balapannya adalah balap motor.

Pasalnya dari segi keamanan, motor memang lebih rentan dibanding mobil.

Baca juga: Lagi, Ada Pebalap Tewas pada Balap Motor Jalanan Paling Bahaya di Dunia

Balap mobil cenderung lebih fleksibel. Karena lintasan tetap dianggap aman walau jarak pembatas sangat dekat dengan trek.

Namun belum diketahui apakah jalan seputaran GBK cocok dan aman untuk balap mobil seperti Formula E.

Yang pasti, jalanan seputaran GBK sudah cukup sering ditutup untuk umum apabila ada event-event olahraga.

Kawasan tersebut kini juga bisa diakses dengan MRT. Sebab ada dua stasiun bawah tanah yang kini ada di sekitar kawasan tersebut, yakni Stasiun Istora dan Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com