KOMPAS.com - Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, ternyata tidak alergi dengan Luis Milla, pelatih sebelumnya skuad Garuda. Simon McMenemy menyatakan siap meneruskan hal-hal positif yang ditanamkan pendahulunya tersebut.
Simon McMenemy menggantikan posisi Luis Milla sebagai pelatih timnas Indonesia senior. Dia ditunjuk melatih Indonesia selama dua tahun.
Dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com dan BolaSport.com, Kamis (31/1/2019), McMenemy memaparkan visinya untuk membangun Skuat Garuda.
Lantas, apakah pelatih asal Skotlandia itu akan menerapkan gaya permainan seperti Luis Milla?
"Pertama-tama, saya bukan Luis Milla. Dia punya ide, etos kerja, dan filosofinya sendiri. Beberapa idenya pasti akan saya coba lanjutkan," katanya.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Simon McMenemy, Cahaya Harapan Timnas Indonesia
"Namun, Anda juga harus percaya diri sendiri dan memahami apa yang terbaik untuk pemain, apa yang bisa mereka lakukan dan apa yang tidak bisa," ujar McMenemy.
Soal gaya permainan yang bakal diterapkan kelak, McMenemy mencontohkan situasi yang dia hadapi ketika masih membesut Bhayangkara FC. "Beberapa bulan pertama di Bhayangkara, saya bermain dengan formasi 4-4-2 berlian. Awalnya, beberapa pemain tidak yakin," kata McMenemy.
"Namun, akhirnya kami menjuarai liga dengan formasi itu lewat permainan yang bagus," ujar eks pelatih timnas Filipina ini.
Baca juga: Simon McMenemy Ungkap Solusi soal Minimnya Stok Penyerang Timnas
Simon McMenemy menjelaskan bahwa bagi dia, tak penting formasi apa yang bakal dipakai. Prioritas sang juru latih adalah menyesuaikan skema dengan ketersediaan materi pemain.
"Apa yang pemain bisa lakukan, saya akan mencoba membangun strategi berdasarkan hal itu. Apa yang mereka tidak bagus lakukan, saya akan membangun strategi yang menyembunyikan kelemahan itu," katanya.
"Akan arogan jika saya memaksakan formasi. Saya percaya strategi harus dibangun berdasarkan kemampuan tim, bukan pemain yang berdasarkan strategi," tutur McMenemy.