CIKARANG, KOMPAS.com - Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti mengaku lebih menyukai metode pelatihan Luis Milla ketimbang Alfred Riedl. Baik Milla maupun Riedl sama-sama pernah menjadi kepala timnas senior Indonesia.
Saat ini, Bima hanya menerapkan latihan satu kali dalam sehari pada pemainnya. Metode itu sama dengan yang diterapkan Milla. Sedangkan dua tahun lalu, Riedl meminta pemainnya berlatih dua kali dalam sehari.
Menurut Bima, metode latihan sehari sekali ini diterapkan lantaran di saat bersamaan kompetisi resmi di Indonesia sedang berjalan. Sementara saat Riedl melatih timnas Indonesia, kompetisi sepak bola di Indonesia sempat berhenti satu tahun karena terkena sanksi FIFA.
Meskipun pada 2016 kompetisi sudah kembali berjalan, Riedl tetap menggelar sesi latihan sebanyak dua kali, tepatnya pada pagi dan sore sebagai persiapan menuju Piala AFF saat itu.
Baca juga: Bima Sakti Komentari soal Anggapan Minim Pengalaman Melatih Timnas
Bima tidak mau begitu mempermasalahkan metode latihan yang diterapkan karena setiap pelatih punya perbedaan gaya dalam melatih.
“Setiap pelatih punya metode latihan masing-masing. Itu tidak masalah,” kata Bima Sakti saat ditemui BolaSport.com di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (5/11/2018).
“Kami punya gaya masing-masing dan yang pasti setiap pelatih punya tujuan yang sama, yakni ingin membangun tim lebih baik. Dan saya memang selalu mengadopsi gaya Luis Milla,” kata Bima Sakti menambahkan.
Tentu saja, apa yang diucapkan Bima Sakti terdengar cukup wajar. Sebab, mantan pemain Persema Malang ini sempat menjadi asisten pelatih timnas Indonesia di bawah asuhan Milla selama 1,5 tahun.
Baca juga: Timnas Indonesia Tanpa Pemain Papua, Bima Sakti Minta Maaf
“Dia selalu menggunakan latihan satu hari tapi intensitasnya tinggi. Yang paling penting itu bukan durasinya tetapi intensitas dan kualitasnya,” kata Bima Sakti.
Bima juga memberikan alasannya mengapa timnas Indonesia selalu menggelar sesi latihan pada pagi hari. Padahal ada waktu sore hari yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar sesi latihan.
Faktor cuaca ternyata menjadi pertimbangan Bima. Selain itu, bila digelar pagi, akan ada banyak waktu luang yang masih bisa digunakan untuk menambah porsi latihan.
Baca juga: Berkaca pada Kasus Saddil, Ini Nasihat Bima untuk Pemain Indonesia
“Kalau pagi lebih berpikir cuaca. Takutnya kalau sore hujan atau apa. Dan kalau pagi kami bisa tambah sesi latihan. Kalau sore, jika ditambah takutnya ketemu magrib,” kata Bima. (Mochamad Hary Prasetya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.