JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan PSSI menunjuk
Bima Sakti sebagai pelatih kepala timnas senior menuai kritik dari sebagian kalangan.
Pasalnya, Bima dianggap minim pengalaman kepelatihan karena belum pernah menangani klub ataupun timnas usia muda.
Bima mengaku tak mempermasalahkan kritik itu. Meski minim pengalaman, Bima menyatakan dia terbantu oleh para pemain yang hebat. Hal itulah yang diyakininya akan membantunya pada
Piala AFF 2018 mendatang.
"Saya bangga, saya beruntung berada di antara nama-nama besar seperti mereka (menunjuk Andritany dan Febri Haryadi), itu yang paling penting. Mereka mau berusaha maksimal sekuat tenaga untuk membela bangsa," kata Bima saat menghadiri acara AFF Trophy Tour di Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Bima menyadari dari segi pengalaman melatih, dia belum bisa disandingkan dengan pelatih asal Swedia, Sven-Goran Eriksson, yang kini melatih timnas Filipina, ataupun pelatih Serbia, Milovan Rajevac, yang melatih timnas Thailand. Keduanya akan menjadi lawan Indonesia pada Piala AFF 2018 nanti.
Namun, Bima kembali menegaskan, minimnya pengalaman akan terbantu oleh adanya pemain-pemain yang hebat.
"Saya bersyukur bisa bekerja sama dengan pemain-pemain yang hebat, pemain-pemain yang luar biasa. Yang terpenting, kekuatan sebenarnya ada di pemain. Mereka jadi ujung tombak di Piala AFF 2018," ucap Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.