KOMPAS.com - Paris Saint-Germain (PSG) merupakan klub paling sukses di Perancis. Mereka telah meraih berbagai gelar prestius, bahkan memecahkan rekor dalam beberapa kompetisi.
PSG empat kali berturut-turut memenangi Coupe de la Ligue, memenangi 4 gelar nasional dalam satu musim (Ligue 1, Coupe de France, Coupe de la Ligue, dan Trophee des Champions), hingga menjadi satu-satunya klub yang memenangi Coupe de France tanpa sekalipun kebobolan.
Namun, peraih enam gelar Ligue 1 ini belum mampu mewujudkan impian meraih gelar paling bergengsi di Eropa, Liga Champions. Prestasi terbaik PSG dalam ajang ini adalah mencapai semifinal pada musim 1994-95.
Tak ayal, berbagai upaya dilakukan untuk menggapai mimpi tersebut. Cara paling ekstrem adalah memboyong Neymar dari Barcelona dengan harga yang fantastis. PSG menebus klausul pelepasan megabintang asal Brasil itu seharga 222 juta euro (sekitar Rp 3,7 triliun).
Namun, tampaknya nasib buruk belum menjauhi PSG dalam ajang Liga Champions. Dirangkum Bolasport.com dari berbagai sumber, berikut 3 kesialan PSG di pentas Liga Champions:
1. Musim 2015/2016
PSG harus ketiban sial pada undian Liga Champions 2015/2016. Pasalnya, mereka harus menghadapi raksasa Inggris, Chelsea.
Namun kesialan PSG tak bertahan lama karena mereka berhasil menglahkan Chelsea pada leg pertama dan bermain imbang 2-2 pada leg kedua walaupun hanya tampil dengan 10 pemain akibat kartu merah yang diterima Zlatan Ibrahimovic.
Sayang, langkah PSG untuk meraih gelar juara dihentikan oleh Manchester City pada babak perempat final.
2. Musim 2016/2017
Pada musim 2016/2017, PSG harus melawan salah satu raksasa Spanyol sekaligus peraih lima kali gelar juara liga Champions, Barcelona. Meski demikian, PSG sempat memiliki harapan besar setelah sukses mengalahkan Barcelona 4-0 dalam leg pertama babak 16 besar di Parc des Princes.
Punya modal bagus karena unggul dengan skor telak, langkah PSG justru terhenti. Impian untuk melangkah ke perempat final harus terhenti karena dalam laga leg kedua di Camp Nou, PSG kalah dengan skor lebih menyakitkan. Barcelona melakukan salah satu comeback paling spektakuler dalam sejarah Liga Champions karena mengalahkan PSG 6-1. Alhasil, Barca lolos dengan agregat 6-5.
3. Musim 2017/2018
Demi menuruti hasrat untuk memenangi liga champion musim ini, PSG rela menghabiskan dana besar-besaran untuk mendatangkan Neymar hingga dikabarkan melanggar aturan Finacial Fair Play. Pemborosan PSG terbukti berfaedah karena mampu mengantarkan mereka menjadi juara Grup B, mengalahkan Bayern Muenchen.
Namun, lebih sial dari musim sebelumnya, PSG malah harus berjumpa dengan Real Madrid pada babak 16 besar. Real Madrid merupakan juara Liga Champions dalam dua musim terakhir.
Setelah kalah 1-3 pada leg pertama di Santiago Bernabeu, PSG mengalami nasib buruk menjelang bergulirnya leg kedua. Neymar, yang diharapkan menjadi pemutus nasib buruk PSG dalam pentas Liga Champions, justru tidak bisa bermain karena cedera patah tulang metatarsal.
Neymar mengalami cedera tersebut ketika membantu PSG melawan Marseille dalam lanjutan Liga Perancis. Kapten internasional Brasil itu diprediksi harus absen 2,5 hingga 3 bulan.
Tanpa Neymar, PSG harus menelan pil pahit di depan publik sendiri saat melakoni leg kedua. Mereka kalah 1-2 sehingga mimpi untuk merengkuh gelar Liga Champions musim ini harus pupus. PSG mesti menunggu kesempatan berikutnya pada musim mendatang. (Nina Andrianti Loasana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.