BERLIN, KOMPAS.com - Borussia Dortmund menghadapi tugas berat saat tandang ke markas AS Monaco, Rabu (19/4/2017), untuk melakoni leg kedua perempat final Liga Champions. Pasukan Thomas Tuchel harus bisa membalikkan defisit 2-3 agar bisa lolos ke semifinal.
Dortmund menerima kenyataan pahit ketika menjamu wakil Ligue 1 itu pekan lalu, Rabu (12/4). Dinodai oleh aksi teror bom terhadap bus yang ditumpangi para pemainnya, Dortmund akhirnya kalah dalam laga yang seharusnya digelar Selasa (11/4) tersebut.
Tiga ledakan menghantam bus tim Dortmund saat melakukan perjalanan ke stadion Signal Iduna Park, Selasa (11/4). Ini membuat pemain bertahan asal Spanyol Marc Bartra mengalami cedera pada lengan sehingga harus dioperasi.
Dengan pertandingan yang dijadwal ulang sehari setelahnya, para pemain Dortmund yang terguncang tidak mampu tampil maksimal. Tuchel mengakui timnya tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk bermain sesegera mungkin setelah serangan tersebut.
Namun pasukannya mendapat suntikan semangat menjelang lawatan ini. Dortmund memperlihatkan daya juang yang tinggi sehingga mampu bangkit untuk menang 3-1 atas Eintracht Frankfurt pada ajang Bundesliga, Sabtu (15/4).
"Para pemain saya telah memperlihatkan karakter yang luar biasa. Itu telah dilakukan pada Rabu (saat melawan Monaco) dan kembali melakukannya (pada Sabtu)," ujar Tuchel setelah kemenangan atas Frankfurt.
"Saya pikir lebih mudah bagi para pemain untuk melupakan berbagai hal ketika mereka berada di atas lapangan. Kami memiliki interaksi luar biasa dengan para penggemar yang nalurinya untuk situasi-situasi seperti ini mungkin tidak ada duanya."
Monaco sedang berada dalam performa yang menjanjikan. Di ajang Liga Champions, mereka menunjukkannya ketika menyingkirkan Manchester City pada babak 16 besar dengan keunggulan gol tandang setelah kemenangan 3-1 di kandang membatalkan kekalahan 3-5 pada leg pertama di markas Man City.
Ini yang patut diwaspadai Dortmund, karena keperayaan diri para pemain pasti sangat tinggi. Apalagi mereka sedang mengusung misi menyapu bersih gelar karena Monaco sedang berada di puncak klasemen Ligue 1 dengan keunggulan tiga angka atas juara bertahan Paris Saint-Germain dan telah melaju ke semifinal Piala Prancis.
Monaco pernah mencatat prestasi tertinggi menjadi finalis Liga Champions 2004. Sayang, mereka gagal mengangkat trofi berkuping lebar ini karena kalah 0-3 dari FC Porto dalam partai puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.