Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Marquee Player", McMenemy Belajar dari Marcus Bent

Kompas.com - 24/03/2017, 07:43 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber JUARA

CILACAP, KOMPAS.com - Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, menyatakan bahwa timnya tidak akan menggunakan marquee player pada Liga 1 2017. Sebab, dia melihat kehadiran pemain itu bisa menyebabkan masalah belajar dari kasus Marcus Bent pada 2012.

Telap ditetapkan PSSI, peserta Liga 1 bisa menambah kuota pemain asing apabila merekrut marquee player. Kriteria untuk pemain tersebut adalah harus berumur di bawah 35 tahun, pernah bermain setidaknya di Piala Dunia atau pernah bermain di salah satu dari delapan liga elite internasional, dan bisa berasal dari negara mana saja.

Hanya, dengan nama besar, seorang marquee player diprediksi juga akan menerima ekspektasi tinggi.

”Di sini, suporter ingin pemain bintang dan marquee player harus menjadi pilar yang bisa mengubah tim jadi lebih baik. Jika pemain itu gagal, mereka (suporter) menekan dan itu tak bagus,” tutur Simon.

”Padahal, hal itu sebenarnya bukan salah pemain berstatus marquee player. Tetapi, semua terkait level permainan dan kesepahaman dalam menjalankan tugas di lapangan,” ujarnya.

Baca: Empat Pemain Gratisan yang Bisa Jadi Marquee Player di Indonesia

DOK.SKY SPORTS Mantan pemain sepak bola asal Inggris yang pernah bermain di Indonesia bersama Mitra Kukar, Marcus Bent.

Simon memiliki pengalaman pada musim 2012 ketika menangani Mitra Kukar. Saat itu, Simon memiliki pemain depan level Premier League, Marcus Bent asal Inggris.

Namun, eks striker Crystal Palace dan Blackburn Rovers itu hanya bertahan setengah musim di Indonesia Super League (ISL). Sebab, Marcus gagal memahami cara main rekan setimnya.

”Level permainan Marcus Bent jauh di atas pemain Indonesia, dia gagal maksimal. Artinya, pemahaman permainan sepak bola di negeri ini dan Premier League misalnya jauh. Itu akan jadi masalah,” kata Simon.

”Berdasarkan pengalaman itu, saya tidak butuh marquee player di Bhayangkara FC,” tuturnya menegaskan.

Simon juga mengatakan, aturan penerapan marquee player di Indonesia menjadi kontradiksi. Sebab, misi PSSI sekarang adalah memaksimalkan pemain muda, contohnya ketika menerapkan aturan pemain U-22 pada Piala Presiden.

”Regulasi ini kontradiksi dengan misi menaikkan pemain muda di kompetisi. Saya pikir pemain dengan status marquee player justru bertentangan dengan kebijakan baru soal batasan usia pesepak bola,” kata Simon. (Estu Santoso)

Baca: Evan Dimas Dapat "Bisikan" Setelah Indonesia Kalah dari Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Liga Champions
Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Badminton
Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Liga Indonesia
Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak 'Mesra' dengan Penalti

Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak "Mesra" dengan Penalti

Liga Indonesia
Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Indonesia Kian Tertinggal 1-2 dari Jepang

Hasil Uber Cup 2024: Indonesia Kian Tertinggal 1-2 dari Jepang

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com